Keistimewaan Bulan Ramadan, Penuh Rahmat dan Ampunan, Merugi Jika Dilewatkan

keistimewaan bulan Ramadan.
Ilustrasi orang sedang beribadah di bulan Ramadan. (Pexels)

Metaranews.co, Hiburan – Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Itulah keistimewaan bulan Ramadan.

Segala momentum yang dijalani saat Ramadan menjadikan sebuah kerinduan dan kenikmatan nan nyaman jika terus dilakukan.

Bacaan Lainnya

Menahan hawa nafsu, untuk makan, minum dan harus tetap beraktivitas menjadikan umat muslim lebih belajar sabar dan kuat.

Banyak sekali keistimewaan bulan Ramadan yang bisa dirasakan, sekaligus melatih jiwa dan raga untuk kembali memasrahkan semuanya kepada sang pencipta.

Apa Saja Keistimewaan Itu ?

keistimewaan bulan Ramadan.
Ilustrasi orang sedang beribadah di bulan Ramadan. (Pexels)

Bulan Kesabaran

Ramadan adalah bulan pembentukan karakter bagi umat Islam, terutama kesabaran. Tujuan puasa adalah membentuk manusia yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.

“Dan jiwa dan kesempurnaan (penciptaannya). Maka Allah mengilhami jiwa (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya orang yang mensucikan jiwa itu beruntung dan sesungguhnya orang yang mengotorinya adalah kerugian.” (QS. Asy-Syams [91]: 7-10)

Orang yang berpuasa akan selalu menjaga dirinya dari perbuatan dan perkataan yang tidak bermanfaat, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

“Barangsiapa tidak berhenti berkata dusta dan berbuat dusta, Allah tidak butuh lapar dan haus.” (HR Bukhari)

Puasa membentuk pribadi yang selalu sabar dalam menghadapi gangguan, musibah, dan fitnah dalam mengikuti jalan yang lurus. Rasulullah SAW bersabda.

“Puasa adalah setengah dari kesabaran.”

Bulan Penuh Rahmat dan Ampunan

Puasa juga berfungsi sebagai jannah atau tameng. Artinya, orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mampu membentengi diri dari godaan setan yang suka menggoda.

Dengan berhasilnya pengendalian diri ini, berarti tidak ada lagi kesempatan bagi setan untuk menyesatkan kita, sehingga ruang geraknya semakin sempit.

Inilah makna sabda Nabi bahwa di bulan Ramadhan setan dibelenggu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata,

“Rasulullah saw bersabda, “Bila datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR Bukhari-Muslim )

Momentum Peduli Sosial

Kepekaan sosial dan ekonomi akan semakin peka jika kita memahami tujuan puasa, yaitu menahan nafsu kita menuju derajat mukmin sejati.

Sebagai gambaran, saat berpuasa, kita sudah mengumpulkan makanan ini dan itu sejak pagi untuk berbuka puasa.

Namun, ketika tiba waktu berbuka puasa, ternyata makanan yang kita inginkan dan kumpulkan sejak pagi belum semuanya habis dimakan.

Kami hanya makan satu piring. Satu piring sebenarnya kebutuhan kita, sedangkan sisa makanan adalah ‘makanan’ nafsu, pemborosan yang tak termaafkan. Padahal, Allah SWT telah mengingatkan kita,

“Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat haknya, kepada fakir miskin dan orang yang sedang dalam perjalanan, dan janganlah menyia-nyiakan (hartamu) dengan boros. Sesungguhnya orang yang boros adalah saudara setan dan setan sangat benci kepada Tuhannya,” (Q.S. Isra’: 26-27)

Bulan Kemuliaan

Selama bulan Ramadan, ada satu malam atau salah satu malam yang lebih baik dari 100 bulan. Hal ini dijelaskan dalam surat Q.S. Al-Qarda ayat 3.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya : Malam kemuliaan lebih baik dari seribu bulan.

Penuh kemuliaan serta ampunan. Sang pencipta telah menciptakan satu bulan, dimana ia membebaskan umatnya untuk beribadah dan meminta ampunan.

Sang pencipta juga mengajarkan agar manusia lebih giat dan mampu menahan semua hawa nafsu yang hadir dan hinggap.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *