8 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur, Cocok Untuk Traveling Maupun Liburan Keluarga

desa wisata terbaik
Desa Wisata Kayutangan Malang. (Sumber foto by website Kementerian PUPR)

Metaranews.co, Jawa Timur – Delapan desa di Jawa Timur terpilih menjadi desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023.

Menariknya, ada agenda ini, provinsi Jawa Timur menempatkan delapan desanya menjadi desa terbaik di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, di Jawa Timur terdapat 450 desa wisata dengan beragam potensi objek wisata.

Selain potensi alamnya, atraksi budaya dan makanan khas di Jawa Timur ini memang layak untuk dilombakan.

Nah, dari 450 yang tercatat, 50 di antaranya termasuk desa wisata maju dalam penilaian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dalam ajang tersebut, provinsi Jawa Timur masuk dalam provinsi dengan jumlah desa terbanyak yang masuk dalam nominasi 75 besar terbaik tahun 2023.

Dari 7.572 yang terdaftar di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jawa Timur termasuk dalam provinsi yang mampu mencatatkan namanya sebagai provinsi dengan jumlah desa wisata terbanyak.

Berikut Daftar delapan Desa Wisata terbaik di Jawa Timur  yang memenangkan ADWI 2023 melansir Jadesta.kemenparekraf.go.id.

1. Desa Pusaka Kajoetangan (Kota Malang)

desa wisata terbaik
Desa Wisata Kayutangan Malang. (Sumber foto by website Kementerian PUPR)

Kampoeng Heritage Kajoetangan terletak di pusat Kota Malang, tidak jauh dari Balai Kota dan Alun-alun Kota Malang.  Kawasan yang termasuk dalam Desa Kauman Kecamatan Klojen ini merupakan sebuah desa tua di Kota Malang, desa ini sudah ada sejak abad ke-13.

Sisa-sisa kejayaan jaman kolonial di desa Kayutangan masih tertata rapi dan memiliki potensi yang besar dan tersembunyi yaitu bangunan tua dan bersejarah seperti Makam Mbah Honggo, Makam Tandak, Langgar Tua, Pasar Talun, Terowongan dan lain-lain.

Kampung Kayutangan menjadi destinasi wisata di tengah Kota Malang dengan mengusung konsep “heritage” yang banyak mengusung unsur budaya, sejarah dan ekonomi.

Kampung-kampung yang banyak terdapat rumah-rumah tua yang masih terawat kemudian “ajaib” menjadi spot/tujuan wisata. Kawasan yang sudah dikenal sejak tahun 1920 ini menjadi dasar brandingnya sebagai “Kajoetangan Heritage Area”.

Adapun tinjauan ekonomi, dengan melihat letak Kampung Kayutangan yang berada di tengah Kota Malang yang memiliki tiga atau lebih akses antara lain Jalan Basuki Rahmad, Jalan Semeru dan Talun, diharapkan akan memunculkan kegiatan ekonomi di dalamnya.

Lokasi Kampung Kayutangan yang dikelilingi belasan hotel juga menjadi “Selling Point” sebagai destinasi kuliner dan tujuan wisatawan sejak tahun 2018.

2. Edelweiss Wonokitri (Kabupaten Pasuruan)

Desa Wisata Edelweis Wonokitri merupakan satu-satunya desa wisata yang menghadirkan bunga edelweis sebagai daya tarik utama dimana bunga edelweis ini merupakan salah satu tumbuhan yang dilindungi undang-undang,

Namun, kelompok pengelola telah mendapatkan izin untuk membudidayakannya.

Selain alasan pelestarian, budidaya bunga edelweis juga erat kaitannya dengan budaya masyarakat desa Wonokitri (suku Tengger) karena bunga ini merupakan bunga keramat yang digunakan untuk beberapa upacara adat masyarakat desa Wonokitri.

Dua alasan di atas (konservasi dan budaya) menjadi latar belakang terbentuknya desa ini yang ternyata menarik minat masyarakat luar desa Wonokitri untuk berkunjung dan hingga saat ini menjadi salah satu tujuan wisata di desa Wonokitri.

Selain menyuguhkan panorama alam yang eksotis, wisatawan yang berkunjung juga bisa merasakan budidaya edelweis sehingga lebih bisa menghayati betapa pentingnya melestarikan bunga edelweis ini.

3. Nasional Wonorejo (Situbondo)

Desa Wisata Nasional Wonorejo terletak di ujung timur Kabupaten Situbondo, memiliki luas 414.019 Ha. Terbagi menjadi 4 dusun, yaitu Dusun, Randuagung, Dusun Kendal, Dusun Jelun, dan Dusun Pandean.

Dikenal sebagai Desa Wisata Nasional karena kemajemukan masyarakatnya.  identitas yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Faktor penting yang menjadi dasar untuk menjaga toleransi antar umat beragama.  antara lain faktor sejarah desa, serta kearifan lokal.

Selain itu, Desa Wisata Nasional Wonorejo merupakan desa penyangga TAMAN NASIONAL BALURAN yang memiliki fungsi sebagai kawasan lindung sumber daya alam hayati dan ekosistem aslinya sebagai daya dukung potensi wisata berkelas internasional.

4. Duren Sari Sawahan (Trenggalek)

Keunikan dan keindahan Desa Wisata Duren Sari Sawahan ditunjukkan melalui lanskap International Durio Forestry (IDF) yang menjadi salah satu daya tarik utama.

IDF adalah hutan durian terluas di Asia Tenggara, seluas 650 ha, sebagian besar pohonnya berumur ratusan tahun, ditanam pada zaman kolonial dan masih tumbuh subur hingga saat ini.

Masyarakat selalu menjaga dan melestarikan hutan.  Wisatawan dapat melakukan trekking IDF dan mengenal berbagai jenis durian, belajar pembibitan durian dan mengolah produk durian.

Terdapat ribuan jenis durian lokal dengan keunikan rasa yang berbeda-beda yang membuat wisatawan selalu merindukan desa ini.

Wisatawan dapat menghirup segarnya oksigen hutan dan dapat berinteraksi dengan petani durian, memperluas wawasan sekaligus dapat menikmati durian yang jatuh langsung dari pohonnya saat musim panen.

Selain durian, buah manggis juga melimpah di desa ini yang dipanen bersamaan dengan musim durian.

5. Ketapanrame (Kabupaten Mojokerto)

Saat berada di desa ini, wisatawan akan mendapatkan banyak pilihan wisata alternatif, mulai dari Wisata Alam, Wisata Kreatif, Wisata Budaya dan Wisata Edukasi.

Desa Wisata Ketapanrame ini banyak menawarkan berbagai wisata menarik. Seperti Wisata Alam yang terdiri dari Wisata Sawah Sumber Gempong, Wisata Air Terjun Dlundung, Wisata Air Terjun Talang, Kebun Kopi, Jelajahi Alas.

Selain itu juga ada Wisata Buatan yang juga tak kalah menarik untuk dicoba yakni Taman Ganjaran, Taman Kelinci dan Tur budaya. Ada juga Pencak Silat dan Bantengan, Gamelan, Tari Mayang Rontek dan Wisata Pendidikan.

6. Bira Tengah (Sampang)

Obyek wisata yang bisa ditawarkan di Desa Wisata Bira Tengah kepada pandangan masyarakat dunia adalah Pantai Lon Malang dengan hamparan pasir putih yang indah di sepanjang pantai dan rindangnya pepohonan pinus yang berjejer di tepi pantai.

Keberadaan Pantai Lon Malang tidak lain adalah untuk mengurangi sebagian besar pengangguran dan pekerja migran di Desa Bira Tengah, wisata pantai Lon Malang berdiri pada tanggal 24 Juni 2016 dan mulai beroperasi sejak tahun 2018

7. Desa Wisata Sendang (Pacitan)

Untuk membuatnya menarik bagi wisatawan, masyarakat setempat memunculkan ide unik yaitu konsep makan di restoran outdoor yaitu makan di atas replika prau di pinggir pantai dan di bawah rindangnya pohon pinus, alhasil banyak pengunjung mulai memesan dengan konsep ini.

Apalagi didukung dengan tempat yang nyaman dan luas, saat ini sedang dikembangkan sebagai tempat outbond atau fun games, setidaknya sudah ada puluhan kegiatan outbond atau fun games, mulai dari kelompok pelajar, pramuka, pegawai kantoran hingga pecinta alam.

8. Desa Wisata Bowele (Kabupaten Malang)

Terdapat 3 pantai utama yaitu Pantai Bolu-bolu, Pantai Wediawu dan Pantai Lenggoksono sehingga kawasan tersebut dikenal dengan nama Daerah Bowele yang merupakan singkatan dari nama 3 pantai populer tersebut.

Ada juga air terjun pinggir pantai yaitu Banyuanjlok, air terjun pinggir pantai yang juga memiliki goa dan kolam alami

Bagi penghobi selancar, Anda bisa mengunjungi pantai Wediawu dan pantai Lenggoksono yang merupakan pantai populer untuk selancar di Kabupaten Malang.

Di pantai Lengoksono dan Wediawu juga disiapkan perahu wisata yang disewakan untuk memancing atau berlayar mengelilingi pantai di kawasan teluk Bowele, juga disiapkan homestay di desa wisata serta tempat berkemah.

Itulah delapan desa wisata di Jatim yang bisa dikunjungi untuk solo traveling maupun liburan dengan keluarga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *