Metaranews.co, Jawa Timur – Musim mudik Lebaran 2023 sebentar lagi tiba. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) siap menyambut pemudik dari luar kota.
Persiapan yang dilakukan ialah dengan memperhatikan kondisi jalan nasional yang membentang di seluruh Provinsi Jawa Timur.
Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, Apri Artoto mengatakan jika jalan nasional di Provinsi Jatim sekarang sudah stabil dan siap difungsikan.
Hal itu juga berlaku untuk jalan nasional di Bali yang juga siap untuk jadi jalur mudik para pemudik luar kota menyambut hari Raya Idul Fitri 2023.
“Dari hasil survei Semester II Tahun 2022, 97,34 persen jalan nasional di Provinsi Jawa Timur dalam kondisi stabil. Sedangkan di Provinsi Bali stabilitasnya 98,81 persen. Jadi semuanya sudah disiapkan sesuai arahan Presiden menyambut libur lebaran tanggal 19-25 April 2023,” katanya.
Supaya arus mudik tetap lancar, pihaknya juga akan menghentikan seluruh pengerjaan konstruksi jalan nasional pada H-10 jelang Lebaran.
“Seluruh pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi jalan akan dihentikan pada H-10 dan alat berat tidak lagi berada di lapangan,” tandasnya.
Apri melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai jalur mudik dan balik lebaran tahun 2023.
Persiapan itu sudah dilakukan sebulan sebelum perayaan Idul Fitri atau H-30. Dengan menerjunkan tim pemantau kesiapan jalan nasional di Jawa Timur dan Bali.
Selain memantau kesiapan jalan nasional, BBPJN Jatim-Bali juga menyiapkan Posko Lebaran yang ditargetkan siap melayani pemudik pada H-10.
Selain itu untuk mengantisipasi bencana alam seperti tanah longsor, pihaknya juga telah mengerahkan alat berat yang ditempatkan di berbagai titik jalan nasional.
Sementara itu, menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, ia akan memastikan jika Jatim siap menghadapi musim mudik Lebaran tahun 2023.
Pasalnya, tahun ini diprediksi terjadi peningkatan pergerakan masyarakat yang signifikan saat libur lebaran, apalagi setelah peraturan PPKM dicabut.
Menurutnya, penanganan mudik tahun ini tidak sekompleks tahun sebelumnya karena masih tingginya angka Covid. Namun, untuk tahun ini, pemudik tetap harus mempersiapkan diri dengan baik.
Termasuk tetap harus terkoneksi dengan semua layanan kesehatan terdekat dan ambulans yang siaga. Hal ini sebagai antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Memang kita masih melakukan fasilitasi swab karena kita menilai pergerakan orang saat mudik seperti itu, sementara kita juga melihat Covid tidak benar-benar berada di posisi nol,” jelasnya melansir laman kominfo.jatimprov.go.id, Kamis (6/4/2023).
Berdasarkan data survei Badan Kebijakan Perhubungan Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat Jawa Timur pada masa angkutan lebaran diprediksi mencapai 21,2 juta orang.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 52 persen dibandingkan dengan masa angkutan lebaran tahun 2022. Terkait ketersediaan angkutan umum darat, Jawa Timur menyediakan armada bus dalam kondisi siap pakai.
Dengan prediksi 2,8 juta pemudik per hari, Pemprov Jatim telah menyediakan 6.502 armada yang akan siaga melayani pemudik setiap harinya. Armada tersebut akan melayani 18 terminal tipe A dan 28 terminal tipe B.
Sedangkan untuk moda transportasi kereta api, sebanyak 99 unit armada kereta api siap mengangkut sebanyak 3,2 juta orang selama masa mudik Lebaran 2023. Untuk moda angkutan laut sebanyak 54 unit.
Unit kapal tersedia per hari untuk melayani sekitar 160.161 pemudik selama musim liburan. Kapal tersedia di pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan Tanjung Wangi, pelabuhan Gresik dan pelabuhan Kalianget.
Sedangkan untuk transportasi udara, setiap hari ada 131 pesawat yang mengangkut 600.808 penumpang selama libur lebaran tahun ini. Selain itu, tersedia juga 484 unit kapal untuk penyeberangan jalur Ujung – Kamal, Ketapang – Gilimanuk, Jangkar – Kalianget dan Gresik – Bawean.