Bagaimana Tata Cara Salat Idul Fitri di Lapangan Terbuka?

Salat Idul Fitri
Ilustrasi masyarakat yang sedang melaksanakan Salat Idul Fitri. (Unplash)

Metaranews.co, Kalam – Salat Idul Fitri merupakan ibadah yang dilaksanakan satu tahun sekali menyambut awal 1 Syawal. Biasanya, masyarakat Indonesia melaksanakan salat ini di masjid bahkan di lapangan terbuka.

Jika salat di masjid sudah biasa, lantas bagaimana tata cara salat idul Fitri di lapangan terbuka yang harus dipahami?

Bacaan Lainnya

Berikut tata cara salat Idul Fitri di lapangan terbuka yang dirangkum dari laman Muhammadiyah.or.id.

Salat Idul Fitri
Ilustrasi masyarakat yang sedang melaksanakan Salat Idul Fitri. (Unplash)

1. Salat Idul Fitri harus dilakukan di lapangan terbuka, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al Hudriy :

“Bahwa Nabi SAW keluar pada hari raya Idul Fitri dan Adha ke al-Mushala (lapangan). Yang pertama dikerjakan adalah shalat. Setelah selesai beliau berdiri menghadap jamaah, sedangkan mereka duduk berkelompok, kemudian beliau memberi nasehat, membuat  wasiat dan memerintahkannya. Jika dia ingin berhenti, maka berhentilah dan jika dia memerintahkan sesuatu, maka segera perintahkan, maka selesailah.” (HR Bukhari).

2. Baik Idul Fitri maupun Idul Adha, dilaksanakan tanpa diawali dengan adzan atau iqamat. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah :

“Tidak ada adzan pada Idul Fitri dan juga Idul Adha. Lalu setelah beberapa saat saya tanya masalahnya. Beliau bercerita bahwa Jabir bin Abdullah al-Ansari mengatakan bahwa tidak ada azan Idul Adha. Salat fitrah ketika imam datang dan tidak ada iqamah, tidak ada panggilan apapun dan pada saat itu tidak ada undangan dan tidak ada iqamah.” (HR Bukhari).

3. Juga tidak ada anjuran untuk melakukan salat sunnah, baik sebelum maupun sesudah. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas :

“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW salat Idul Fitri dua rakaat. Beliau tidak salat sebelum dan sesudahnya. Kemudian beliau mendatangi para wanita itu bersama Bilal, lalu memerintahkan mereka untuk bersedekah.” (HR Bukhari).

4. Memasang pembatas di depan imam, menurut hadits yang diriwayatkan oleh Nafi’ dari Ibnu ‘Umar :

“Rasulullah SAW itu ketika keluar pada hari ‘Id, beliau memerintahkan untuk meletakkan tombak di depannya, kemudian beliau shalat dan orang-orang di belakangnya, dan beliau melakukan hal tersebut dalam perjalanan (salat syafar).” (HR Bukhari).

5. Salat Idul Fitri dan Idul Adha dilakukan dalam 2 rakaat, dengan cara sebagai berikut :

  • Takbir tujuh kali selama putaran pertama.
  • Takbir lima kali selama siklus kedua.

Tidak ada bacaan khusus yang dipandu oleh Nabi SAW di antara takbir-takbir tersebut. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Katsiir bin ‘Abdillah :

“Bahwa Nabi SAW pada dua salat Ied membaca takbir tujuh kali untuk rakaat pertama sebelum membaca (al-Fatihah) dan membaca takbir lima kali pada rakaat kedua juga sebelum membacanya.” (HR. Tirmidzi).

6. Imam salat sunnah membaca surat al-A’la pada rakaat pertama dan al-Ghasyiyah pada rakaat kedua atau Qaf wal Quranil Majid pada rakaat pertama dan Iqtarabatis Saa’ah pada rakaat kedua.

“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW dalam shalat Ied dua kali membaca Sabbihisma Rabbiukal A’la dan Hal Ataku Hadisul Ghasyiyah.” (HR.Ibnu Majah).

7. Setelah salat dilanjutkan dengan khutbah yang diawali dengan alhamdulillah. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al Hudriyi sebagaimana tertuang dalam poin nomor 1.

Itulah tata cara salat Idul Fitri di lapangan terbuka yang perlu diketahui bersama. Semoga Indi ini dapat memberikan manfaat untuk semua umat Islam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *