Keutamaan Salat Tarawih Malam Ke-4, Sebagaimana Pahala Membaca Kitab Suci yang Diturunkan Allah SWT

Keutamaan
Ilustrasi membaca Alquran. (Pexels)

Metaranews.co, Kalam – Keutamaan Salat Tarawih sangat mudah digapai jika kita melaksanakan dengan baik. Meskipun hukumnya sunnah, namun, jika ditinggalkan begitu saja, sudah pasti akan sangat merugikan.

Pasalnya, banyak keutamaan yang akan kita dapat dari melaksanakan ibadah salat tarawih di bulan Ramadan.

Bacaan Lainnya

Ibadah ini diadakan setelah sholat magrib, selama bulan Ramadhan. Banyak keutamaan yang didapat, jika kita melaksanakan ibadah sunnah ini.

Keutamaan
Ilustrasi membaca Alquran. (Pexels)

Disebut shalat tarawih, karena setiap 2 rakaat selalu ada istirahat sejenak. Biasanya diisi dengan bacaan dzikir atau shalawat.

Dari situ kemudian, setiap empat rakaat (dengan 2 salam) disebut Tarawih, dan semuanya disebut Tarawih. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh al-Hafiz Ibnu Hajar al ‘Asqallaaniy dalam kitab Fath al-Baari Syarah al-Bukhari.

Tarawih termasuk ibadah sunnah yang dianjurkan dan dilakukan secara berjamaah, sehingga pahala yang diperoleh akan lebih besar dari pada shalat sunnah yang dilakukan secara perorangan.

Hal itu dilakukan, dengan tujuan dapat membantu membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.

Dengan melakukannya secara berjamaah, seseorang dapat merenungkan perbuatan dan kesalahan yang telah dilakukan dan berusaha untuk memperbaiki diri.

Ibadah ini juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas ibadahnya secara keseluruhan.

Dalam menjalankan ibadah ini, seseorang dapat merenungkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan memperdalam pemahaman ajaran Islam.

Memasuki puasa hari kedua dan malam ketiga melaksanakan sholat tarawih, banyak sekali keutamaan yang bisa kita dapatkan.

Keutamaan Tarawih Malam ke-4

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ

Artinya: “Pada malam keempat, dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala seseorang yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran.”

Bahkan perintah untuk menjalankan ibadah puasa telah dijelaskan dalam firman-Nya melalui surat Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: ” Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *