Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik dari Seribu Bulan

Lailatul Qadar
Ilustrasi masjid. (Pexels)

Metaranews.co, Kalam – Malam yang lebih baik dari seribu bulan, itulah malam Lailatul Qadar. Malam yang selalu dinantikan oleh umat Islam selama bulan Ramadan.

Dalam Al-Quran, dijelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, menunaikan ibadah pada malam ini akan memberikan pahala yang luar biasa.

Bacaan Lainnya

Konon, malam ini terjadi pada tanggal ganjil di 10 malam terakhir Ramadan.  Namun, tidak ada yang tahu persis kapan malam itu akan terjadi. Melansir laman NU hal tersebut juga telah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari

“Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil sepuluh terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari).

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadan. Hal ini akan memudahkan dan memperbesar peluang untuk bisa meraih malam lailatur qadar di bulan Ramadan.

Memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadan ini juga dilakukan langsung oleh Nabi SAW.

“Dari Aswad dari Aisyah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak amal ibadahnya dalam sepuluh bulan terakhir Ramadhan lebih banyak dari pada waktu-waktu lainnya,” (HR Muslim).

“Dari Aisyah RA, dia berkata, bahwa Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh bulan terakhir Ramadhan, mengencangkan kain bagian bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya,” (Muttafaq ‘alaih).

Kebaikan yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan malam lailatul qadar tidak terkait dengan ibadah wajib. Namun, dianjurkan bagi umat Islam untuk menjalankan berbagai sunnah dan amalan baik lainnya.

Sufyan Ats-Tsauri mengatakan maksud dari ‘mengencangkan kain’ pada hadits di atas adalah bahwa Rasulullah SAW tidak bersetubuh dengan istrinya.

Sedangkan pernyataan ‘Dia (Nabi) membangunkan keluarganya’ dapat dipahami bahwa para suami  didorong untuk mendorong keluarganya untuk melakukan sunnah dan perbuatan baik lainnya selain yang wajib dan menekankan mereka untuk melakukannya, “(Lihat Ibnu Baththal, Syarhu Shahihil Bukhari, Riyadl- Maktabah Ar-Rusyd, cetakan 2, 1423 H/2003 M, juz IV, halaman 159).

Karena itu, beberapa cara untuk mendapatkan malam lailatul qadar di bulan Ramadan adalah dengan tidak bersenggama hingga Ramadan usai.

Selain itu, ibadah rutin juga ditingkatkan.  Tidak kalah penting juga untuk menjalankan berbagai sunnah yang dianjurkan untuk bisa mencapai malam Lailatul Qadar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *