Tanda Seorang Hamba Mendapat Malam Lailatul Qadar

malam Lailatul Qadar
Ilustrasi masjid yang dipenuhi oleh umat Islam. (Pexels)

Metaranews.co, Kalam – Bulan Ramadan penuh dengan keberkahan. Seperti salah satunya ialah hadirnya malam Lailatul Qadar.

Malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan. Maka, akan sangat disayangkan jika dilewatkan. Lantas, apakah ada tanda-tanda seorang hamba yang mendapat malam dengan penuh keistimewaan ini?

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, mendapatkan malam istimewa ini, tentu sangat diharapkan oleh setiap muslim. Sebab, saat itu menjadi malam yang penuh berkah.

malam Lailatul Qadar
Ilustrasi masjid yang dipenuhi oleh umat Islam. (Pexels)

Namun, tidak ada yang tau kapan pastinya malam penuh berkah ini tiba. Dalam Al-Qur’an hanya disebutkan tanda-tanda yang terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.

Meski begitu, melansir laman NU, seorang hamba bisa mempersiapkan dirinya sejak awal Ramadan agar bisa mendapatkan lailatul qadar.

Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Grounding the Al-Quran (1999) mengungkapkan amalan-amalan agar seorang hamba bisa bertemu malam itu.

Namun yang harus diperhatikan adalah selain bertemu dengan malam lailatul qadar, manusia juga mendapatkannya sehingga harus dilakukan perbuatan baik untuk mendapatkan kemuliaan malam itu.

Pada titik itulah lailatul qadar dapat dicapai dengan usaha aktif, bukan pasif dari setiap muslim. Ikhtiar yang baik pun bisa dipupuk sejak awal Ramadan.

Berikut tanda-tanda seorang muslim mendapat malam Lailatul Qadar:

1. Dikunjungi Malaikat

Al-Qur’an menyatakan bahwa pada malam lailatul qadar, malaikat turun (QS Al-Qadr: 4). Ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat senang dengan kebaikan, meliputi segala kebaikan.

Malaikat mendukung manusia yang berbuat baik. Dengan demikian, berbuat baik secara terus menerus dapat mengantarkan manusia mendapatkan malam lailatul qadar.

2. Merasakan Damai hingga Fajar

Artinya, berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan orang lain. Ada kedamaian aktif dan kedamaian pasif.

Misalnya, ketika orang naik bus, ada banyak orang di dalam bus, lalu mereka hanya duduk diam, tidak menyapa sisi kiri dan kanannya. Itu termasuk kedamaian, tetapi kedamaian pasif.

“Malam itu (penuh) kemakmuran sampai subuh.”  (QS Al-Qadr: 5).

Berbeda dengan perdamaian aktif, yaitu ketika saling menyapa atau memberikan sesuatu kepada orang lain dengan niat baik. Ini juga berlaku bahwa ketika manusia tidak bisa memuji orang lain, tidak perlu mengutuk mereka.

Jika Anda tidak dapat memberikan sesuatu kepada orang lain, maka jangan langsung mengambilnya. Jika Anda tidak dapat membantunya, jangan menjerumuskannya.

Inilah prinsip kedamaian yang dapat menciptakan kesejahteraan jasmani dan rohani.  Saat itulah manusia mendapatkan malam kemuliaan, yaitu malam lailatul qadar.

Itulah beberapa tanda-tanda seorang hamba mendapatkan malam yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *