14 Orang Pelaku Kerusuhan di Jember Dibekuk Polisi

Metaranews.co
Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, merilis para tersangka kerusuhan di Silo, Jember.

Metaranews.co, Jember- Tabir penyebab kerusuhan pembakaran rumah dan kendaraan di Padukuhan Patungrejo dan Padukuhan Dampikrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, telah didalami kepolisian.

Empat pelaku sempat kabur ke luar jawa. Di antaranya, tiga pelaku melarikan diri ke Muara Enim Sumatera Selatan, dan satu orang ke Bali. Mereka merupakan warga asal Dusun Baban Timur Desa Mulyorejo.

Bacaan Lainnya

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyatakan bahwa ada 14 orang yang sudah diamankan petugas Satreskrim Polres Jember. Mereka ialah delapan orang warga asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi dan satu orang lagi dari Madura yang merupakan kubu dari pembakar rumah.

Ia menceritakan mula kejadian ini berawal ketika JR warga Banyuanyar, Kalibaru memprovokasi warga, S (39) untuk membakar rumah Ali dan ikut merusak rumah lainnya.

Selanjutnya MS (37) warga Kalibaru Manis, M (35) warga Desa Kebunrejo Kalibaru, W (39) warga Banyuanyar Kalibaru, G (39) warga Kalibaru Manis, dan S (51) warga Kalibaru Manis.

Sedangkan 5 orang lainnya adalah dari pihak korban kebakaran namun juga diduga kuat terlibat sebagai pelaku penganiayaan dan pemalakan para petani kopi adalah AL (23) tahun warga Patungrejo yang lebih dulu diamankan polisi pada awal Juli, kemudian SL (37) YN (50), ZN (33) dan AZ (27).

“Lima orang ini semuanya berasal dari Dusun Baban Timur Desa Mulyorejo Silo Kabupaten Jember,”kata Hery.

Kapolres Jember menjelaskan 4 orang yang baru diamankan adalah dari pihak korban kebakaran, namun mereka juga menjadi pemicu dari aksi pembakaran. Dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara, kerusuhan yang terjadi selama ini diketahui jika adanya perselisihan dari kedua kelompok, yakni kelompok Petani Kopi asal Desa Banyuanyar dan kelompok Preman asal Dusun Baban Timur.

“Dimana kerusuhan yang terjadi di dua Padukuhan di Dusun Baban Timur merupakan aksi balas dendam dari 2 kelompok, dan saat ini sudah 14 orang yang kami amankan dari kedua kelompok tersebut,” ujar Hery.

Perselisihan kedua kelompok pada dimulai awal Juni 2022, dimana kelompok preman yang dipimpin oleh SL  melakukan pemasangan portal di pintu masuk kebun kopi.

“Pemasangan portal ini untuk memungut ‘uang’ keamanan dari petani kopi, sehingga oleh sebagian petani kopi portal tersebut dirusak, dan membuat kelompok SL  tidak terima dan terjadilah penganiayaan terhadap petani kopi,” imbuhnya.

Akibat dari penganiayaan ini, dua petani kopi asal Desa Banyuanyar, yakni Junaidi dan Carlito Gomes harus mengalami luka. Tidak hanya itu, aksi penganiayaan yang dilakukan oleh SL kembali dilakukan terhadap H. Suhar yang juga petani kopi asal Banyuanyar Kalibaru.

“Hal ini diduga telah memicu rentetan aksi balas dendam dan pembakaran yang dilakukan oleh kelompok JR dkk asal Kalibaru,”terangnya.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan pengembangan dan memeriksa sejumlah saksi, sampai para pelaku dari kedua kubu baik dari kubu pembakar, pencuri yang terlibat ini benar-benar bisa ditangkap dan diproses sampai tuntas.

“Yang jelas, dengan tertangkapnya 14 pelaku ini, kami masih terus memburu pelaku lainnya, saat ini kami masih mengembangkan pemeriksaan untuk memburu pelaku lainnya, baik yang terlibat pembakaran, penjarahan maupun penganiayaan, semua harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *