IPAL PG Modjopanggung Tak Kuat Menampung, Jadi Penyebab Banjir Bercampur Limbah di Tulungagung

Banjir bercampur limbah PG Modjopanggung, Tulungagung (Ahmad/Metara)

Metaranews.co, Tulungagung – Banjir bercampur limbah yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung memang berasal dari Pabrik Gula (PG) Modjopanggung. Limbah yang mencemari hingga pemukiman warga, disebabkan karena penampunagan IPAL yang tidak mampu menahan debit air akibat curah hujan tinggi.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Makrus Manan mengatakan, setelah pihaknya melakukan tinjauan memang ada limbah yang bercampur air banjir di pemukiman warga.

Bacaan Lainnya

Hal itu juga diakui oleh pihak PG Modjopanggung. Limbah yang mencemari pemukiman warga disebabkan karena daya tampung IPAL tidak mencukupi.

“Karena hujan IPLA PG Modjopanggung tidak mampu menampung air, sehingga limbah keluar melalui saluran pembuangan dan meluber ke pemukiman warga,” ujarnya.

Makrus mengungkapkan, memang limbah yang keluar dan bercampur dengan banjir, suhunya hangat. Karena limbah tersebut baru saja selesai diolah. Namun, untuk memastikan secara teknis, DLH Provinsi Jatim akan turun besok.

“Kami hanya bisa menyarankan kepada PG Modjopanggung, agar ketika hendak membuang limbah yang sudah diolah harus melihat kondisi sungai pembuangan. Jika kondisi sungai sudah penuh, maka limbahnya bisa ditahan di IPAL dulu, agar tidak berdampak ke pemukiman warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Bakorwil I Madiun, Bambang Eko menambahkan, pihaknya akan melakukan tinjauan di lokasi banjir yang bercampur dengan limbah PG Modjopanggung. Hasil tinjauan ini akan dilaporkan langsung ke Gubernur Jatim.

“Rencananya, DLH Pemprov Jatim akan melakukan turun ke lapangan dan melakukan evaluasi seara teknis besok,” imbuhnya.

Bambang juga tidak mengelak bahwa banjir yang terjadi di Desa Sidorejo bercampur dengan limbah PG Modjopanggung. Untuk mengatasi permasalahan ini, PG Modjopanggung akan melakukan, pemberian sembako kepada warga yang terdampak banjir bercampur limbah, memperbaiki sistem instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dan segera membersihkan sedimen di Sungai Song.

“Memang masalah ini harus segera diselesaikan, karena itu berdampak pada warga. Meskipun limbah itu sudah diolah, tetapi memang memberikan dampak kepada masyarakat,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *