Januari sampai Oktober 2022, Dinkes Kabupaten Kediri Catat Ada 220 Kasus DBD, 3 Meninggal Dunia

metaranews.co
Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Kediri Retno Handayani. (Anis Firmansah)

Metaranews.co, Kediri- Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menjadi kekhawatiran setiap tahun. Apalagi ketika memasuki musim hujan di Kabupaten Kediri. Hal ini dikarenakan, setiap tahunnya ada pasien DBD yang meninggal dunia dari virus nyamuk tersebut.

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, persebaran kasus penyakit DBD tercatat sebanyak 220 pasien, selama periode bulan Januari – Oktober tahun ini. Bahkan selama 2022 ada 3 pasien meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

“Tiga meninggal ini pada bulan Februari, Juli, dan Agustus,” kata Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Retno Handayani, Senin (10/9/2022).

Dia menjelaskan data penularan kasus penyakit DBD tahun ini, terpantau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2019 lalu, menjadi tahun tertinggi perolehan kasus sebanyak 1398, sejumlah 26 pasien diantaranya meninggal dunia.  Sedangkan 2020, tercatat kasus DBD ini sebanyak 338 paisen, meninggal dunia 7 pasien. Kemudian tahun 2021, tercatat sebanyak 274 kasus penyakit DBD, 3 pasien di antaranya meninggal dunia.

“Kalau dibandingkan tahun lalu, terjadi banyak penurunan, tertinggi tahun 2019, sebanyak 1398 kasus, 26 meninggal, ” ujarnya.

Retno menyebut kejadian penyebaran kasus penyakit DBD ini hampir terjadi di seluruh Indonesia. Termasuk datangnya musim penghujan ini, dimungkinan kasus ini dapat terus bertambah. Maka, Dinkes Kabupaten terus memgimbau untuk melakukan pencegahan terbaik penularan kasus penyakit DBD.

“Pencegahan terbaik dilakukan dengan PSN 3M Plus, yakni pemberantasan sarang nyamuk secara menyeluruh berkualitas dan berkesinambungan. Menguras,Menutup dan Mengubur,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *