Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Sebabkan Puluhan Orang Tewas, Pengamat Sebut Sistem Keselamatan Buruk

Kebakaran Depo Pertamina
Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Instagram @jktinfo)

Metaranews.co, News – Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (3/3/2023) malam, sekitar pukul 20.00 WIB yang menewaskan puluhan korban jiwa, disebut pengamat miliki sistem keselamatan yang buruk.

Imbas dari kebakaran di Depo Pertamina Plumpang ini sendiri disorot banyak pihak, mulai dari pengamat, menteri bahkan presiden.

Bacaan Lainnya

Sorotan Pengamat Energi

Kebakaran Depo Pertamina
Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Instagram @jktinfo)

Seperti kata Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, ia mengatakan relokasi Depot Pertamina Plumpang jadi opsi tepat guna mencegah tragedi kebakaran terulang kembali di masa mendatang.

“Opsi pemindahan Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang tepat dan cepat, karena beberapa alasan. Pertama, api bermula dari Depot Pertamina Plumpang, bukan rumah warga,” kata Fahmy dalam keterangannya.

Masih kata Fahmy, relokasi bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan relokasi rumah warga di kawasan tersebut.

“Direksi Pertamina dapat mengambil keputusan cepat untuk merelokasi Depo Pertamina.Sedangkan untuk keputusan relokasi kawasan pemukiman membutuhkan waktu lebih lama karena melibatkan beberapa pihak, yakni Pertamina, Pemda DKI, dan warga,” ujarnya.

Kebakaran ketiga yang terjadi di Depot Pertamina Plumpang dan Kilang Minyak Pertamina ini menunjukkan jika sistem keselamatan sangat buruk, di bawah standar internasional yang mensyaratkan zero accident untuk aset-aset strategis dan berisiko tinggi.

Menteri BUMN Tentukan Nasib Depo Pertamina Plumpang

Kebakaran Depo Pertamina
Erick Thohir saat mengunjungi lokasi pengungsian. (Instagram @erickthohir)

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir bergerak cepat, ia menuturkan jika keputusan penataan ulang zona depo Pertamina pasca kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara (Jakut) akan dilakukan sore ini.

“Sore ini. Saya akan rapat dengan Pertamina jam 4 terkait Plumpang,” kata Erick dalam keterangannya melansir Suara.com, Senin (6/3/2023).

Sebelumnya BUMN juga telah bertemu dengan Plt Gubernur (Plt) DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait rencana penataan ulang zona depo Pertamina.

“Kemarin kita ada rapat dengan Gubernur DKI, ada Menko, jadi dari hasil rapat kemarin masing-masing lembaga akan menindaklanjuti dulu dengan masing-masing lembaga,” jelasnya.

Pihaknya akan menata ulang objek vital nasional agar peristiwa kebakaran di Depot Pertamina Plumpang, Jakarta Utara tidak terulang lagi. Menurutnya, kawasan kilang dan lainnya harus memperhatikan batas aman kawasan pemukiman.

Warga Harus Pindah

Sorotan lain juga dilontarkan oleh pengamat Kebijakan dan Perlindungan Publik, Agus Pambagio, ia mengatakan bahwa warga di sekitar lokasi Depo Pertamina terpaksa dipindahkan.

Agus melanjutkan, jika kilang minyak merupakan objek vital. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kejadian yang sama, Industri Migas harus membuat regulasi yang tegas.

“Untuk mencegah kebocoran, kebakaran, dan sebagainya harus tegas. Industri migas kan aturannya ketat, tidak perlu memakan korban,” kata Agus.

Menurutnya, perbandingan luasan pembangunan kilang juga harus diperhatikan. Dia menyebutkan, luas lahan di Plumpang 156 hektare, sedangkan yang sedang dibangun 70 hektare.

Presiden Sebut Kawasan Kebakaran Masuk Zona Bahaya

Kebakaran Depo Pertamina
Presiden Jokowi saat mengunjungi lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Instagram @jokowi)

Kebakaran yang menewaskan puluhan korban jiwa ini juga mendapat sorotan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi juga memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi untuk mencari solusi terkait kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di Depot Plumpang, Jakarta Utara.

“Terkait peristiwa kebakaran ini, saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN dan juga Gubernur DKI untuk segera mencari jalan keluar dari peristiwa di Plumpang ini,” kata Jokowi.

“Apalagi mengingat lokasi di sekitar Terminal BBM Pertamina Plumpang memang zona bahaya. Oleh karena itu, saya minta ada keputusan dalam dua hari ini,” lanjut Jokowi.

Risiko yang didapatkan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar depo ini disebutnya sangat berbahaya. Sehingga, opsi relokasi bisa menjadi solusi.

“Lokasinya sudah tidak bisa lagi ditinggali, tapi harus ada jalan keluar bagi warga. Keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi perhatian utama,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan, sebelumnya sudah ada rencana mengenai buffer zone antara pemukiman warga dengan TBBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, selebar 50 meter. Namun, rencana tersebut belum terwujud karena belum memberikan solusi bagi warga sekitar.

Untuk diketahui, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17 orang tewas dalam peristiwa itu. Selain itu, terdapat 49 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *