Menyingkap Perilaku Pedofil, dari Gejala, Penyebab hingga Penanganan

Perilaku pedofil
Ilustrasi Kekerasan pada Anak. (Pexels)

Metaranews.co, NewsPerilaku pedofil kembali menyeruak. Kali ini melibatkan sosok ibu muda YS berusia 20 tahun di Jambi yang melakukan hal senonoh ke 17 anak.

Polisi menangkap YS,  ibu muda (20) yang melakukan pelecehan seksual terhadap 17 anak. Perilaku pedofil yang dilakukan YS dilakukan dengan memanfaatkan bisnis sewa PlayStation (PS) miliknya.

Bacaan Lainnya

“Saat ada anak-anak yang sedang bermain video game (di ruang tamu), dia memanggil satu per satu untuk masuk ke kamarnya,” kata Kanit Reskrim Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira, Minggu (5/2/2023) melansir Detik.

Perilaku pedofil
Ilustrasi kekerasan anak. (Pixabay)

YS membujuk para korban agar menuruti keinginannya. YS bahkan memberikan waktu tambahan untuk bermain PS agar korban mengabulkan permintaannya.

“Dibujuk dengan bujukan, salah satunya diberikan waktu tambahan untuk bermain video game. Iming-iming seperti itu,” tambah Andri.

Para korban diminta untuk menyentuh payudara YS. Kemudian korban juga dipaksa melihat YS dan suaminya berhubungan badan sambil menonton film porno.

“Anak laki-laki diminta memegang organ vitalnya, dan anak perempuan disuruh mengintip,” jelasnya.

Anak-anak korban pelecehan seksual YS  terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6 aanak perempuan. Rentang usia para korban sendiri berkisar antara 8 hingga 15 tahun.

Hingga saat ini, kasus perilaku pedofil masih dalam pemeriksaan pihak berwajib.  Berbicara tentang pedofil, sebenarnya apa itu perilaku yang pedofil?

Apa itu Perilaku Pedofil?

Perilaku pedofil
Ilustrasi Kekerasan pada Anak. (Pexels)

Pedofil adalah istilah untuk orang yang memiliki kelainan seksual atau nafsu seksual pada anak di bawah usia 13 tahun. Mayoritas pelaku pedofilia adalah pria, namun wanita juga bisa mengalaminya. Bentuk perilaku pedofil ini disebut pedofilia

Gejala Perilaku Pedofil

Perilaku pedofil
Ilustrasi kekerasan anak (Freepik)

Pedofil ini memiliki sejumlah gejala.  Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:

  •   Sering dekat dengan anak-anak.
  •   Sering menonton konten pornografi anak.
  •   Sering melakukan aktivitas seksual.
    dengan anak, misalnya membuka baju anak.
  •   Senang melihat anak yang disukainya.
  •   Memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh.
  •   Jarang bersosialisasi dan antisosial.

Penyebab Perilaku Pedofil

Perilaku pedofil
Ilustrasi Korban Kekerasan Seksual. (Freepik)

Hingga saat ini, penyebab perilaku pedofil belum diketahui secara jelas.  Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa perilaku ini bisa diwariskan dari keluarga.  Selain itu, ada juga beberapa hal yang dapat memicu peningkatan risiko perilaku pedofilia, seperti berikut ini:

  •   Memiliki riwayat pelecehan seksual saat kecil.
  •   Riwayat cedera kepala saat kecil.
  •   Kelainan pada otak.

Penanganan Perilaku Pedofil

Perilaku pedofil
Ilustrasi Korban Kekerasan Seksual. (Freepik)

Ada beberapa jenis penanganan yang dapat dilakukan untuk menangani pasien dengan perilaku pedofil.  Adapun jenis pengobatannya adalah sebagai berikut:

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif merupakan salah satu jenis pengobatan dengan metode terapi bicara, yaitu dengan memodifikasi pikiran dan perasaan pedofil pada anak.

Cara kerja metode ini adalah dengan meningkatkan empati pedofil terhadap anak korban kekerasan seksual, sehingga pedofil tersebut tidak terdorong untuk melakukan tindakan yang mengarah pada perilaku seksual.

2. Obat-obatan

Selain psikoterapi, penanganan perilaku pedofilia juga dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti leuprolide asetat dan medroxyprogesterone acetate.  Perawatan ini bertujuan untuk meminimalisir produksi hormon testosteron sehingga gairah seksual para pedofil menurun.

Durasi penanganan perilaku pedofilia umumnya cenderung lama. Tingkat keberhasilan juga tergantung pada orang itu sendiri.

Perilaku pedofil sebenarnya masih marak terjadi, khususnya di Indonesia. Kasus baru yang terjadi di Jambi bisa dijadikan sebuah pembelajaran terutama untuk anak agar diberikan edukasi pentingnya pendidikan seksual sejak dini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *