Pemilik Akun Ibu-ibu Mandi di TikTok, Ditawari Kerja Malah Minta Transfer 200 Juta.

Pemilik Akun Ibu-ibu
Tangkapan layar video ibu-ibu mandi di TikTok. (Instagram @fakta.berita)

Metaranews.co, NewsDitawari Pekerjaan, Pemilik Akun Ibu-ibu Mandi Tengah Malam di TikTok Malah Minta Transfer 200 Juta.

Ditawari bekerja oleh pengusaha, agar berhenti melakukan live mandi tengah malam di TikTok, pria ini malah minta di transfer Rp 200 juta.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, viralnya ibu-ibu guyur air di TikTok di dalam sebuah kolam kecil, mendapatkan banyak reaksi.

Salah satu orang yang bereaksi adalah Jhon LBF, seorang pengusaha mualaf asal Tangerang.

Ia terang-terangan menawari pekerjaan kepada pemilik akun dari ibu-ibu mandi live di TikTok.

Namun, balasan yang Jhon dapatkan malah tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Si pemilik akun malah meminta di transferkan uang sebesar Rp 200 juta untuk modal usaha.

Melansir akun Instagram @fakta.berita, melalui sebuah caption yang tertulis.

“Jhon LBF, pengusaha mualaf sukses asal Tangerang menawari pekerjaan kepada pemilik akun dari ibu-ibu live Tiktok guyur air sampai malam hari, agar berhenti melakukan live mandi tengah malam,’ tulis capiton.

“Viralnya live ibu-ibu guyur air di Tiktok dalam kolam kecil membuat Jhon LBF tergerak untuk menawari pekerjaan di perusahaannya agar aktifitas live yang menganggu kesehatan pada ibu-ibu tersebut bisa di hentikan,” tulis caption melanjutkan.

Namun, bukannya menerima tawaran kerja dari Jhon LBF, tapi pria pemilik akun malah meminta uang kepada Jhon LBF dengan mentransfer 200 juta padanya.

“Kalau mas Jhon LBF tidak mau melihat kami live streaming di Tiktok seperti ini, transfer kami 200 juta mas Jhon,” Ujar intan_komalasari92, akun ibu-ibu live guyur air.

Pria pemilik akun akan menggunakan uang 200 juta untuk membuka usaha dan ia juga berjanji tidak akan melakukan live Tiktok guyur air lagi jika Jhon LBF mentransfer uang tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *