Sikapi Kericuhan Ngadiluwih, Pemkab Kediri Adakan Pertemuan Tertutup dengan PSHT dan Pagar Nusa

Bupati Kediri Korupsi Bansos
Caption: Pertemuan tertutup pimpinan cabang PSHT dan PN bersama Pemkab Kediri, Sabtu (7/1/2023). Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kabupaten KediriPemkab Kediri bersama Kepolisian dan TNI menggelar pertemuan tertutup dengan Pimpinan Cabang Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa (PN) Kabupaten Kediri, Sabtu (7/1/2023).

Pertemuan itu untuk membahas insiden pertikaian yang berimbas kepada masyarakat di wilayah Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

Sekda Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin mengatakan, pertemuan ini diadakan untuk membahas solusi agar kejadian anarkisme di Ngadiluwih tidak terjadi kembali.

“Intinya dalam pertemuan ini semua mendukung upaya yang sudah dilakukan oleh kepolisian dalam kasus di Ngadiluwih kemarin, dan semua sepakat memproses kasus kemarin itu,” jelas Solikin kepada Metaranews.co, Sabtu (7/1/2023).

Kesepakatan kedua, lanjut Solikin, yakni seluruh perguruan yang bertikai diminta untuk mengendalikan anggotanya, agar tidak ada tindakan yang bersifat destruktif yang merugikan masyarakat.

“Selain itu tadi kita juga membahas adanya wadah yang menampung para pendekar, agar tidak melakukan anarkisme di luar. Seperti yang kita tahu tidak semua pendekar itukan bermain di gelanggang, nah untuk yang tidak di gelanggang ini akan difasilitasi oleh Forkopimcam di tiap-tiap kecamatan,” tuturnya.

Solikin menyebut fasilitas tersebut nantinya berbentuk seperti latihan bersama atau sparing bersama dan diskusi bersama.

Hal itu dilakukan untuk menjalin silaturahmi antarperguruan agar tidak terjadi pertikaian lagi.

Sementara itu, Ketua Umum Pengkab IPSI Kabupaten Kediri, Nurbaedah menambahkan, dalam pertemuan tadi seluruh peserta sepakat untuk menjaga kekondusifan daerah.

Selanjutnya terkait penindakan oleh aparat kepolisian, kata Nurbaedah, ada beberapa opsi yakni para pelaku mendapatkan restoratve justice atau ditindak sesuai undang-undang.

“Intinya dari IPSI menyarankan jika memang bisa ya restorative justice, jika tidak ya ditindak sesuai dengan aturan perundangan undangan,” bebernya.

Nurbaedah berharap, dengan adanya kejadian di Ngadiluwih seluruh perguruan dapat bekerja sama untuk mengendalikan para anggotanya, dan menjaga situasi di Kabupaten Kediri agar tetap kondusif.

Untuk diketahui, dalam pertemuan hari ini juga dihadiri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono, jajaran TNI dan aparat kepolisian dari Kota dan Kabupaten Kediri, serta Forkopimda.

Reporter: AP Pujie
Editor: Moch Hadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *