Pernyataan Cak Nun Soal ‘Firaun Jokowi’ Ramai, Ali Ngabalin : Apakah Seorang Emha Ainun Najib Nabi Musa?

cak nun
cak nun saat mengisi kajian. (instagram @caknundotcom)

Metaranews.co, NewsPernyataan budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun terkait ‘Firaun Jokowi’ ramai diperbincangkan. Narasi itu pun sudah sampai di telinga Ali Mochtar Ngabalin, selsku Pakar Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP).

Ali pun tak sungkan untuk merespon. Ia menyebut biar umat yang menilai apakah Cak Nun Nabi Musa AS. Nabi yang menentang Firaun.

Bacaan Lainnya

“Biarlah rakyat menilai apakah seorang Emha Ainun Najib adalah seorang Musa?” ujar Ngabalin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/1).

Ngabalin mengatakan, siapapun bisa mengungkapkan pendapatnya tentang Jokowi. Ia juga menyebut Cak Nun baik-baik saja menyampaikan penilaiannya terhadap Jokowi.

Namun, dia yakin publik menilai Jokowi telah bekerja dengan baik. Ia merasa Jokowi tidak pantas disebut firaun.

“Tidak apa-apa, siapapun boleh menilai Presiden seperti itu, termasuk Cak Nun. Yang penting rakyat menilai Presiden itu baik,” ujarnya.

Politisi PSI Kritik Cak Nun

Selain Ali Mochtar Ngabali, politisi PSI juga turut mengkritik cara Cak Nun dalam menyampaikan pernyataannya.

Politisi PSI Guntur Romli mengecam budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun karena cuplikan ceramahnya menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bak Firaun.

Menurut Guntur, meski ada kekurangan pada sosok Jokowi, tetap saja presiden tidak pantas dihina sebagai firaun.

“Jokowi kalau ada kekurangan tidak layak dihina seperti Fir’aun, kalau ada kelebihan Emha Ainun Najib tidak sampai setingkat Nabi Musa & Sabrang seperti Nabi Harun,” cuit Guntur di akun Twitternya @GunRomli . CNNIndonesia.com telah mendapat izin untuk mengutip tweet tersebut.

Dari pernyataan itu, Guntur menilai Cak Nun sedang meninggikan Jokowi dan merendahkan dirinya.

“Hanya kesombongan dan kesombongan yang mengatakan itu. Cak Nun meninggikan Jokowi dan merendahkan dirinya,” ujarnya.

Video Cak Nun Sebut ‘firaun’ Viral

Video klip ceramah Cak Nun viral di media sosial. Dalam video tersebut, Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal pemilu 2024.

“Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan bukan orangnya. Itu tidak benar. Bahkan algoritma pemilu 2024. Benar, tidak mungkin menang, wis sa ono sing win saiki,” ujar Cak Nun dalam cuplikan video tersebut.

“Karena Indonesia dikuasai Firaun namanya Jokowi, Qorun namanya Anthony Salim dan 10 naga. Kemudian Haman namanya Luhut,” imbuhnya.

Cak Nun menilai semua sistem dan instrumen politik di Indonesia dipegang oleh Fir’aun, Haman dan Qorun.

“Negara kita dicekik habis-habisan oleh Fir’aun, Haman dan Qorun. Itu semua sistemnya, semua alatnya, semua alat politiknya semua punya. klip video.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *