Metaranews.co, Surabaya- Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur rencananya akan menggelar aksi turun jalan Rabu (24/8/2022) pagi. Ribuan driver ojek online (ojol) ini menggelar Aksi Demo Damai Driver Online “Frontal Level 5” dengan berkonvoi melewati beberapa rute.
Humas Frontal Jawa Timur, Samuel Grandy Kalengkongan menerangkan bahwa titik kumpul demontran di frontage depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur. Setelah itu akan dilanjutkan ke kantor Diskominfo Jawa Timur.
Tak luput, kata Samuel, para peserta aksi juga akan berkonvoi melewati Polda Jawa Timur (Jatim).
Kemudian aksi akan berlanjut ke kantor perwakilan 4 aplikator yakni Shoppee di Jalan Ronggolawe, Gojek di Raya Ngagel, Grab di Plasa Boulevard Pemuda di depan WTC, dan In Driver di MNC Tower di TAIS Nasution.
Samuel menjelaskan setelah itu massa akan melewati Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Jawa Timur di Jalan Basuki Rachmad, DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Polrestabes Surabaya di Jalan Sikatan dan berakhir di Grahadi Jalan Gubernur Suryo.
Dengan adanya aksi ini, Samuel memohon maaf kepada pengguna jalan di Surabaya karena rute tersebut akan dipenuhi konvoi ojol dan akan membuat dampak kemacetan.Ia mengimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis selama aksi demo damai berlangsung, serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
“Tak hanya diikuti oleh driver online roda dua (ojek online) dan roda empat (taksi online) dari Surabaya saja, peserta aksi juga ada perwakilan dari Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sumenep, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kediri, Ponorogo, Blitar, Lumajang, Jember bahkan ada juga yang berasal dari Banyuwangi,” kata Samuel.
Sekadar Informasi, Frontal Jatim saat ini dimotori oleh tiga organisasi driver online resmi. Yakni Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA). Serta komunitas atau paguyuban driver online yang ada di Jawa Timur.
Sementara itu, Tito Achmad, salah satu penanggung jawab aksi Frontal Jatim Level 5 mengungkapkan, aksi kali ini didasari atas kebijakan tarif yang dirasa memberatkan mitra.
“Kenyataannya, tarif bersih yang diterima oleh rekan-rekan ojek online (Ojol) saat ini hanya Rp 6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif di bawah itu. Tentu saja, hal ini tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui PM 12 dan KP 564 yang akan diberlakukan per 29 Agustus mendatang,” jelasnya.
“Sedangkan untuk taksi online, kami juga ingin ada kepastian tarif batas bawah yang diberlakukan dan harus dipatuhi oleh aplikator sesuai regulasi yang mengaturnya,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Tito, pihaknya berharap ada penghapusan biaya layanan pemesanan tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini yang dirasa memberatkan customer dan juga mitra.
“Kami (Frontal) juga ingin dilibatkan bersama Pemerintah Untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan (semua aplikasi driver) di seluruh daerah Jawa Timur,” pungkasnya.