Metaranews.co, Kota Kediri – Pertamina mendatangi RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (11/9/2023).
Kedatangan pihak Pertamina yakni untuk mengecek dugaan pencemaran air sumur akibat rembesan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di wilayah setempat.
Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara), Taufiq Kurniawan mengatakan, kedatangannya kali ini untuk memenuhi undangan warga guna melakukan diskusi dan musyawarah bersama.
“Tadi kita sudah melakukan pengecekan terhadap rumah sumur Ibu Sulastri, dan itu bukti baru yang telah ditemukan pada Sabtu (9/9/2023) kemarin,” kata Taufiq usai bertemu warga, Senin (11/9/2023).
Taufiq menyebut pihaknya sudah melakukan pengujian terhadap sejumlah sumur milik warga yang diduga tercemar BBM sebelum hari Sabtu (9/9/2023).
Hasilnya, kata Taufiq, semuanya bersih tidak terdapat kandungan minyak. Adapun yang muncul pada air sumur warga adalah coliform atau bakteri gram negatif.
“Kita akan melakukan pengujian kembali kepada rumah Ibu Sulastri, yang kemarin sempat viral air sumurnya terbakar,” jelasnya.
Namun, lanjut Taufiq, pada pertemuan bersama itu warga telah menyepakati bahwa tidak memberikan tuduhan sebelum keluar hasil pangujian secara ilmiah.
Diketahui, dugaan pencemaran air sumur itu telah berlangsung sekitar satu bulan, yang berdampak pada 14 rumah warga yang terdiri dari 16 Kepala Keluarga (KK).
Belasan rumah yang diduga tercemar itu lokasinya berdekatan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di lingkungan Tempurejo.
Salah satu sumur warga, yakni air sumur milik Sulastri, warna dan baunya mengalami perubahan signifikan yang kini menyerupai BBM. Bahkan air sumur itu mudah terbakar saat disulut api.
