Metaranews.co, Kabupaten Jombang — Musyawarah para sesepuh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menghadirkan unsur mustasyar, syuriyah, dan tanfidziyah PBNU, menghasilkan sejumlah sikap terhadap dinamika internal organisasi.
Pertemuan tersebut digelar di Ndalem Kasepuhan Tebuireng, Sabtu (6/12/2025).
Forum Sesepuh NU menyatakan bahwa meski terdapat informasi kuat mengenai dugaan pelanggaran tata kelola organisasi yang diduga dilakukan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, penyelesaiannya harus ditempuh melalui mekanisme internal tanpa melibatkan pihak eksternal.
Dalam pernyataan resminya, forum menyampaikan empat poin utama.
Pertama proses pemakzulan Ketua Umum PBNU dinilai tidak sesuai aturan organisasi, khususnya ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Kedua, forum menilai adanya indikasi pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum PBNU, sehingga perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi yang lengkap dan menyeluruh.
Ketiga, forum merekomendasikan rapat pleno penetapan Penjabat (Pj) Ketum PBNU ditunda, sampai seluruh prosedur dan proses musyawarah dipastikan sesuai ketentuan organisasi.
Keempat, forum mengajak semua pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, serta menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan.
Para sesepuh menegaskan bahwa persoalan ini harus diselesaikan secara internal, demi menjaga kewibawaan jamiyah dan marwah NU sebagai aset besar bangsa.
“Para sesepuh NU juga berharap Rais Aam dan Ketum PBNU bisa bertemu satu forum, apapun forumnya, agar hal-hal yang ada bisa dibicarakan. Sampai saat ini yang direkomendasi seperti itu,” ujar Juru Bicara forum HM Abdul Mu’id Lirboyo didampingi H Abdurrahman Kautsar Ploso dan KH. Imron Mutamakkin Pasuruan.
Selain membahas dinamika internal PBNU, para sesepuh juga menempatkan isu kebencanaan sebagai perhatian utama.
“Atas bencana di berbagai daerah, sesepuh NU menyampaikan bela sungkawa serta keprihatinan mendalam atas musiba banjir, longsor dan bencana lain yang terjadi di sejumlah daerah,” tuturnya.
“Para sesepuh NU juga berdoa agar masyarakat terdampak diberikan kesabaran, keselamatan dan segera mendapat pertolongan,” pungkasnya.






