Metaranews.co, Jakarta- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerima kunjungan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah serta Jawa Timur. Dua kelompok pengusaha peternak ayam itu bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk membahas harga ayam.
Dari rilis Kemendag, pertemuan itu berlangsung pada Kamis (1/9/2022) untuk membahas upaya peningkatan harga ayam di kandang. Mendag, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini mencapai Rp14.000/kg hingga Rp17.000/kg. Artinya hal ini sangat rendah di bawah harga yang sewajarnya yang berada di angka kisaran Rp21.000/kg─Rp23.000/kg. Sedangkan, rata-rata harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran berkisar Rp33.000/kg─Rp36.000/kg.
“Gejolak harga tersebut disinyalir terjadi akibat kendala distribusi yang kurang merata serta kondisi supply-demand, yaitu produksi lebih besar dibandingkan permintaan,” Zulhas, sapaannya.
Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, para peternak menyampaikan keresahannya tentang gejolak harga yang tengah terjadi saat ini. Dikarenakan dianggap belum berpihak kepada peternak ayam. Ketika harga berada di atas harga acuan yang diatur dalam Permendag Nomor 07 Tahun 2020, peternak seringkali dimintai keterangan oleh satgas pangan Polri.
Sedangkan, ketika harga di bawah acuan, peternak merasa belum pernah diberikan bantuan yang konkret oleh pemerintah. Oleh karena itu, Zulhas menyatakan perlu adanya penyesuaian harga acuan karena sudah terjadi penyesuaian harga akibat kenaikan biaya logistik dan pakan.
“Kenaikan harga pakan dipengaruhi oleh kenaikan harga komponennya antara lain soybean meal (SBM) atau bungkil kedelai hasil olahan sisa/ampas minyak kedelai yang berasal dari pasokan impor dan jagung. Harga SBM saat ini mulai menurun seiring penurunan harga gandum, namun masih cenderung tinggi,” terangnya.
Setelah pertemuan ini, pihaknya merencanakan untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan terintegrasi guna membahas upaya peningkatan harga ayam di peternak.
Selain itu, Zulhas mengatakan bahwa Kemendag tengah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memobilisasi daging ayam ras dari wilayah surplus ke wilayah defisit melalui subsidi angkut dan tol laut. Tak hanya itu, ia mendorong penerapan rantai pasok dingin yang diawali dengan perdagangan ayam tanpa bulu di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, Bapanas kini memegang kewenangan terkait distribusi dan stabilisasi pangan harga pokok.
Per 30 Agustus 2022 harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran tercatat sebesar Rp 35.000/kg, turun 0,28 persen dibandingkan minggu lalu Rp 35.100/kg, dan turun 2,78persen dibandingkan bulan lalu Rp36.000/kg. Sedangkan harga ayam ras di tingkat peternak sebesar Rp 18.670/kg turun 10,3persen dibandingkan minggu lalu Rp20.820/kg, dan turun 8,8 persen dibandingkan bulan lalu pada kisaran Rp 20.480/kg.