Metaranews.co, Kediri – Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman melakukan kunjungan Kerja ke Surabaya. Dalam kunjungannya Dudung juga memberikan materi Kuliah Tamu di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kegiatan tersebut dilangsungkan di Gedung Graha Unesa, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Sabtu (3/9/2022).
Dalam Kuliah Tamu itu Dudung menyebut keutuhan Bangsa Indonesia juga bergantung pada peran Mahasiswa yang mana turut serta dalam menjaga dan mewarisi nilai – nilai Pancasila dan memiliki Kontrol sosial terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya percaya mahasiswa yang masuk Unesa adalah generasi unggul yang terjamin keilmuan dan karakternya. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dan mendorong masyarakat menjaga nilai Pancasila. Mahasiswa juga garda depan penjaga nilai Pancasila,” jelas Dudung, Sabtu (3/9/2022).
Selain itu, KSAD menyampaikan bahwa Indonesia sebagai Bangsa yang Besar yang tentu diraih lewat perjuangan yang besar. Perjuangan merebut Kemerdekaan tersebut sangatlah berat. Perjuangan para pahlawan dari Jajahan Bangsa yang dilakukan selama berabad-abad.
“Kemerdekaan yang diperoleh saat ini merupakan hasil dan jerih payah serta tetesan keringat seluruh tumpah darah Indonesia. Perjuangan di Surabaya misalnya yang dikenal Peristiwa 10 November 1945 di mana arek-arek Suroboyo seperti Sutomo atau Bung Tomo hanya berbekal bambu runcing, senjata rakitan dan rampasan berani menghadapi serangan penjajah dan sekutunya,” katanya saat mengawali Kuliah Umum.
Menurut KSAD, ada tiga kunci sukses dalam kehidupan yaitu lupakan masa lalu. Jangan diingat-ingat termasuk mantan, jangan. Carikan penggantinya. Kalau tidak, bisa jadi beban emosi. Lebih baik lupakan dan fokus ke depan.
Kemudian, melakukan yang terbaik hari ini secara optimal dan terakhir punya cita-cita dan fokus meraihnya serta selalu menebarkan kebaikan setiap hari.
“Saya orang miskin, pernah jadi loper koran. Jualan di mana-mana. Tapi dengan tekad dan kerja keras, cita-cita bisa diraih. Kunci yang saya pegang adalah menebarkan kebaikan kepada semua,” Tandasnya.
Usai kuliah umum, Prof. Nurhasan, Rektor Unesa yang kerap dipanggil cak Hasan ini memberikan penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya kepada Jenderal Dudung atas kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Penyerahan itu disaksikan ribuan mahasiswa yang yang hadir secara luring dan daring.
Cak Hasan mengatakan bahwa Unesa adalah kampusnya Pancasila yang konsisten menanamkan nilai Pancasila di dalam dan luar kampus. Di dalam kampus, Unesa terus menempuh langkah pencegahan lewat seminar wawasan kebangsaan dan Pancasila. Banyak penelitian relevan yang dihasilkan dalam menguatkan ideologis Pancasila.
“Kami juga memprogramkan mata kuliah Pendidikan Pancasila yang wajib diambil semua mahasiswa Unesa. Salah satu tujuannya agar mahasiswa memiliki nilai-nilai Pancasila yang terwujud dalam perilaku kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Selain itu, mendirikan Pusat Studi Ideologi di bawah naungan LPPM Unesa. Lembaga ini sebagai garda terdepan untuk membangun ideologi kebangsaan berbasis nilai Pancasila dan mendeteksi dini gerakan yang berbahaya bagi keutuhan bangsa di dalam kampus.
“Unesa juga membangun Monumen Pancasila di Laboratorium Merdeka Belajar sebagai wujud semangat untuk meneguhkan nilai Pancasila yang terintegrasi dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di Unesa,” tutupnya.