Metaranews.co, Kediri- Agenda tahunan pada Bulan Suro kembali diperingati Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Akhirnya kegiatan larung sesaji Gunung Kelud ini digelar kembali dengan sederhana dan khidmat pada Minggu (7/8/2022) pagi.
Rintik hujan mengiringi tabuhan kendang dan gamelan di parkir puncak Gunung Kelud. Pentas seni tari larung sesaji dan jaranan membuka kegiatan ini. Dengan kondisi basah, para penari itu tetap gemulai memainkan selendang kuning. Suara gelegar pecut juga tak kalah mau dikalahkan guyuran hujan.
Rencana semula yang hendak menuju titik akhir ritual di puncak kawah Gunung, akhirnya dibatalkan, karena situasi jalan dampak hujan yang berpotensi bahaya.
“Karena kondisi hujan, sudah ada yang naik (kekawah) perwakilan saja. Dan sebagian diareal sini bisa berjalan semuanya,” kata Kepala Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, Elok Etika, saat ditemui metaranews.co.
Ia menuturkan meskipun terkendala hujan, warga masyarakat tetap khidmat mengikuti perayaan tahunan Ritual larung sesaji. Dengan acara ini menjadi ucap rasa syukur dan semoga membawa kemakmuran bagi warga, khususnya Kecamatan Ngancar, kawasan Gunung Kelud.
Elok mengakui, sudah dua tahun kegiatan larung sesaji tak dapat dirayakan secara meriah akibat penyebaran virus Covid-19. Namun perayaan tetap dirayakan hanya saja pesertanya mencakup lingkup satu desa.
“Pada tahun ketiga ini, lingkupnya Kecamatan. Harapan kami tahun depan bisa sampai lingkup Kabupaten,” ujarnya.
Pada perayaan ini, Elok membawahi warga 10 Desa, yang turut ikut perayaan ritual larung sesaji Gunung Kelud. Di antaranya dihadiri seluruh perangkat desa, Muspika, dan warga setempat.
