Geram Serbuk Kayu Cemari Lingkungan, Warga Blokir Gerbang Pabrik Layo Seng Fong Jombang

Layo Seng Fong
Caption: Warga saat melakukan pemblokiran gerbang masuk Pabrik Kayu Layo Seng Fong Jombang, Rabu (4/10/2023). Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Ratusan warga Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memblokir gerbang masuk Pabrik Kayu Layo Seng Fong, lantaran geram serbuk kayu yang mencemari permukiman.

Sebelum memblokir gerbang masuk pabrik, warga sempat melakukan mediasi di kantor desa setempat dengan harapan menemukan jalan keluar.

Bacaan Lainnya

Namun mediasi tersebut tak membuahkan hasil, sehingga warga terpaksa melakukan demonstrasi di depan gerbang masuk Pabrik Layo Seng Fong yang terletak di Jalan Prof Dr Nurcholish Madjid, Rabu (4/10/2023).

Kades Tunggorono, Didik Dwi Mulyawan mengatakan, dalam aksinya ratusan warga memblokir gerbang pabrik, sehingga akses keluar barang muatan tertutup dan karyawan tidak bisa keluar.

Pemblokiran gerbang masuk Pabrik Kayu Layo Seng Fong ini akan terus dilakukan, hingga pihak manajemen pabrik mau menemui warga.

“Ini sampai saya, Forkopimcam, dan anggota dewan bersama perwakilan warga 10 orang ditemui pihak pabrik bersama. Sampai saat ini, jangankan saya sebagai kades, anggota DPRD saja tidak boleh masuk. Jadi saya bersama warga saya tetap bertahan di sini sampai ditemui pimpinan pabrik,” ujarnya, Rabu (4/10/2023).

Salah satu warga Desa Tunggorono, Andrik Purwanto mengatakan, limbah serbuk kayu Pabrik Layo Seng Fong mencemari permukiman warga sejak bulan Juli lalu.

Serbuk kayu itu beterbangan hingga mengotori rumah-rumah warga. Dampak paling parah dirasakan warga di RW 02, Desa Tunggorono.

“Yang saya rasakan dan warga itu serbuk kayunya mengotori rumah. Terus saya rasakan kena mulut itu ndak enak, serik di tenggorokan,” ungkapnya.

Andrik mengungkapkan, serbuk kayu itu mencemari lingkungan setiap malam hari, sehingga di pagi harinya serbuk kayu itu menutupi halaman dan atap-atap rumah warga.

“Biasanya itu malam hari dan menjelang pagi. Pagi harinya rumah sudah kotor semua,” ucapnya.

Warga lainnya, Mohammad Sofwan (50) mengatakan, warga menuntut agar pabrik bisa memperbaiki cerobong asap yang memicu serbuk kayu terbang ke permukiman warga.

Selama itu tidak diperbaiki, warga meminta pihak Layo Seng Fong untuk membersihkan serbuk kayu yang ada di rumah-rumah penduduk.

“Tuntuan utamanya perusahaan jangan produksi selagi tidak ada jaminan serbuk kayu itu tidak mencemari lingkungan. Kalau tetep produksi, pabrik harus perbaiki cerobongnya. Tapi kalau tetep terjadi serbuk kayu, ya pabrik harus membersihkan lantak warga dan memperbaiki rumah yang rusak,” kata Sofwan.

Hingga berita ini ditulis, Rabu (4/10/2023) siang, ratusan warga masih bertahan di depan gerbang masuk Pabrik Layo Seng Fong. Sejumlah polisi mengamankan jalannya aksi warga ini.

Pos terkait