Ini Sosok Pendamping Youtuber ‘Rompi Pink’ Saat Klarifikasi Permintaan Maaf

metaranews.co
Klarifikasi pemukul Aremania 'Rompi Pink' (tangkapan layar)

Metaranews.co, Kediri – Youtuber pemukul Aremania telah melakukan permohonan maaf kepada semua pihak termasuk jurnalis, ungkapan maaf itu diunggah dalam sebuah video berdurasi 1:34 menit.

Youtuber yang tidak diketahui namanya tersebut tidak sendiri, dia ditemani seorang pria mengenakan kaos abu-abu, dan berkacamata serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Bacaan Lainnya

Diketahui pria tersebut adalah Tri Widodo, Wakil Panitia Pertandingan (Panpel) atau yang kerap disapa Widodo Hanter.

Widodo Hanter sendiri bukan orang baru di Persik Kediri, dia sebelumnya menjabat sebagai Panpel di Liga 1 Musim sebelumnya.

Widodo Hanter juga bukan orang baru dikalangan Persik Kediri, sebab ia adalah salah satu dedengkot Persik Mania, bahkan dia juga sering disebut Bapak Persik Mania, sebab telah menjadi Suporter sejak awal lama.

Diberitakan sebelumnya, pelaku pemukulan oknum Aremania di Stadion Brawijaya, Kota Kediri akhirnya terungkap, pelaku merupakan seorang suporter dan youtuber yang memang sengaja mengambil gambar saat pertandingan tersebut.

“Di sini dengan besar hati menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya yang, telah saya lalukan pada pertandingan match Persik Kediri vs Arema FC,” ujarnya.

Dia juga mengaku dirinya merupakan youtuber amatir yang membuat video diunggah di kanal youtubenya.

“Saya merupakan penonton biasa yang membuat konten pribadi untuk YouTube pribadi saya. Permohonan maaf ini saya sampaikan terhadap korban. Untuk itu saya memohon maaf kepada pihak-pihak yang telah dirugikan dengan perbuatan saya kemarin, baik dari pihak suporter Persik Kediri atau pun yang lain,” tuturnya.

Selain itu, dia juga memohon maaf kepada jurnalis yang sempat menjadi sasaran Aremania karena ia memakai rompi yang diperuntukkan para pewarta foto.

“Pada rekan-rekan media yang meliput pertandingan tersebut baik dari pihak Kediri, Malang atau pun kota-kota lain. Kemudian saya menyadari tindakan saya tersebut mencoreng nama baik media, jurnalis, dan saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya,” tuturnya.

Dia mengaku bahwa rompi ungu tersbut ia ambil tanpa ijin dari Panpel pertandingan maupun Media Official Persik Kediri.

“Saya memohon maaf juga kepada panita pelaksana pertandingan Persik Kediri. Yang mengambil rompi media tanpa sepengetahuan panpel, yang mana rompi tersebut seharusnya ditujukan kepada media,” katanya.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *