Presiden Jokowi Dorong Masyarakat Belanja dan Nonton Konser, Ada Apa?

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan. (Instagram @jokowi)

Metaranews.co, News – Presiden Jokowi (Joko Widodo) dorong masyarakat untuk belanja dan nonton konser. Hal itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Jokowi mengajak masyarakat untuk belanja bukan tanpa alasan. Karena, simpanan di masyarakat di perbankan nilainya mencapai Rp 690 triliun.

Bacaan Lainnya

Angka tersebut berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2022.  Jokowi mengungkapkan, penimbunan dana yang terlalu banyak dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan. (Instagram @jokowi)

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).

“Sepertinya sepele, tapi jangan sampai uang Rp 690 triliun itu terus disimpan di bank. Itu tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi,” ucap Jokowi mengutip kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/2/2023).

“Karena kita butuh pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan kalau bisa justru meningkat,” ujarnya melanjutkan

Harapan Jokowi, dana tersebut bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Caranya, masyarakat diminta untuk berbelanja maupun menonton konser dan pertandingan sepakbola.

“Terkait belanja publik, Rp 690 triliun sudah ditahan agar keluar. Boleh dipakai untuk nonton konser, nonton bola. Biarkan masyarakat belanja, baik makan di warung, pedagang kaki lima, belanja kaos,  atau event olahraga,” ungkapnya.

Selain berbelanja, masyarakat juga bisa mengunjungi tempat wisata di berbagai daerah bahkan hingga ke pelosok desa.

“Kemudian yang terkait pariwisata, wisata desa, wisata di daerah juga terbuka. Jangan sampai ada yang mengerem lagi masalah ini. Ini juga menyangkut pengeluaran yang nantinya menyangkut konsumsi rumah tangga dan masyarakat,” kata Jokowi.

Peningkatan tabungan yang mencapai triliunan rupiah ini disebutnya terjadi saat peningkatan pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Dari peristiwa itu, masyarakat banyak menahan pengeluaran supaya tidak kehabisan uang.

Selain itu, penerapan lockdown ketat dan adanya pembatasan usaha, juta mengurangi aktivitas belanja. Seperti contoh, adanya mal dan bioskop yang saat itu tidak beroperasi dan warung makan yang pengunjungnya dibatasi.

Lebih lanjut, menurut Jokowi, peraturan itu sudah tidak berlaku. Sehingga masyarakat bisa menggunakan dana tersebut untuk membeli, menonton untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Saya bertemu gubernur, wakil gubernur, dan sekretaris daerah untuk izin tentang masalah ini.  Tidak boleh ada yang dihalangi, karena menyangkut belanja rakyat,” pungkas Jokowi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *