Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sebanyak 21 ekor sapi milik warga Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mati mendadak dalam satu bulan terakhir.
Atas hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri melakukan rapid test di kandang sapi milik warga di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Senin (3/6/2024).
Salah satu pemilik sapi di Kaliboto, yakni Bakhur, mengaku kaget setelah mendapati ternak peliharaanya mati secara mendadak.
Menurut Bakhur, sapi yang sedang hamil delapan bulan miliknya itu mati mendadak tanpa ada gejala pada 4 Mei 2024 lalu.
“Tidak ada gejala apa-apa sebelumnya. Tiba-tiba malam hari jam 02.00 WIB berteriak tiga kali. Saya keluar rumah, kemudian masuk lagi ke rumah ambil sandal dan ke kandang. Saat melepas tambang belum selesai, sapi sudah meninggal,” kata Bakhur, Senin (3/6/2024).
Bakhur mengatakan, kematian hewan sapi miliknya itu tidak disertai dengan gejala-gejala penyakit menular seperti keluar air liur dan diare.
Bersama warga sekitar, Bakhur lantas mengubur bangkai sapi ternaknya di belakang rumah.
“Padahal jam 00.00 WIB diketahui masih sehat, setelah mati sapi dikubur di belakang rumah,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyebut kasus 21 ekor sapi yang mati secara mendadak di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan itu, tidak langsung dilaporkan kepada perangkat desa atau petugas.
Oleh karenanya, pihaknya mengambil tindakan rapid test. Hanya saja rapid test untuk mendeteksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada sapi tersebut hasilnya negatif.
“Masih ada satu ekor yang masih hidup kita ambil sampel tes cepat atas dugaan PMK. Alhamdulillah ini hasilnya sapi yang tersisa di Pak Bakhur negatif PMK,” paparnya.
Tutik berharap para peternak lain agar segera melapor kepada petugas apabila ada sapinya yang mati mendadak.
“Warga diharapkan segera melapor kalau ada hewan ternak sapi mati mendadak, agar tidak menjadi keresahan masyarakat,” imbau Tutik.