Lokasi Ditemukannya Batu Kuno di Sumber Dendeng Kediri Diduga Dulunya Patirtan

Sumber Dendeng Kediri
Caption: Lokasi temuan batu kuno di Sumber Dendeng Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Kamis (2/10/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Kediri menduga kawasan ditemukannya sejumlah batu kuno di Sumber Dendeng, Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, dulunya merupakan sebuah patirtan.

Dugaan itu diperkuat dengan temuan batu umpak yang berfungsi sebagai tempat sesaji atau sebagai asana atau lapik arca di lokasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kalau dilihat sekilas itu kemungkinan sebuah patirtan, karena berada di dekat sumber air. Kemudian yang membuat unik ditemukan umpak di sebelah situ (Sumber Dendeng),” kata Divisi Cagar Budaya DKD Kota Kediri, Juan Steven Susilo,

Meski demikian, Juan menyebut masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.

Ia bersama Tim DKD Kota Kediri mengaku sudah meninjau lokasi beberapa hari lalu.

Menurut Juan, ada empat batu kuno yang ditemukan oleh pekerja proyek normalisasi Sumber Dendeng.

Keempat baru kuno tersebut berupa umpak, batu bata, batuan andesit yang biasanya digunakan untuk pengunci sebuah bangunan candi atau patirtan.

“Jadi memang ada dua komponen yang berbeda, satu batu bata, kemudian yang kedua ada bebatuan andesit,” paparnya.

Juan menuturkan, berdasarkan keterangan warga sekitar, sebelum-sebelumnya memang sering ditemukan struktur batu bata di beberapa tempat, seperti di area pemakaman yang berada tak jauh dari Sumber Gendeng.

Berkaitan dengan hal ini, Juan menyebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut.

“Dan apabila itu benar, maka cakupan area dugaan benda budaya itu luas. Apalagi sebelahnya di area persawahan itu kata warga juga ditemukan beberapa barang kuno, namun kita juga belum memastikan secara langsung,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad mengatakan, hingga kini pihaknya belum mempunyai tenaga ahli arkeologi sehingga kesulitan untuk memastikan asal-usul batu kuno tersebut.

Pos terkait