Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ratusan Pegiat Lingkungan dan PKL Bersih-bersih Sampah Plastik di SLG

Sampah Plastik SLG
Caption: Peserta peringatan hari lingkungan hidup sedunia tengah mengumpulkan sampah plastik di kawasan wisata Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, Kamis (5/6/2025). Doc: Metaranews.co/Darman

Meteraranews.co, Kabupaten Kediri – Ratusan pegiat lingkungan, aktivis Pramuka, komunitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan wisata Simpang Lima Gumul (SLG), serta perwakilan Satker di lingkungan Pemkab Kediri melakukan aksi bersih-bersih sampah.

Aksi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini mengambil tema “Ending Plastic Pollution”.

Dalam kegiatan tersebut, bersih-bersih dilakukan dengan fokus membersihkan sampah plastik.

Pengamatan METARA, ada sekitar 400 peserta melakukan bersih-bersih di sekitar kawasan wisata SLG, seperti Taman Hijau, Taman Dipo, depan Bank Daerah, hingga bundaran Monumen SLG, serta sungai sekitar taman hijau.

Lokasi ini dipilih sebagai pusat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia karena aktivitas pengunjung dan pedagang di kawasan ini setiap harinya cukup tinggi, yang menghasilkan sampah cukup banyak.

“Sengaja kita kumpulkan dari aktivis lingkungan, komunitas pedagang, stakeholder, juga Pramuka di tempat ini, karena kalau di spill mayoritas sampah di sini plastik. Karena banyaknya aktivitas pengunjung dan pedagang yang menghasilkan sampah,” ujar Putut, Kamis (5/6/2025).

Putut menyebutkan, produksi sampah di Kabupaten Kediri pada tahun 2024 mencapai 240 ton lebih.

Diperkirakan setiap orang menyumbang sampah sebesar 500 gram sampah. Dari 240 ton sampah tersebut, 30 persennya di antaranya berupa sampah plastik.

“Produksi sampah kita di tahun 2024 mencapai 240 sekian ton, per orang memproduksi setengah kilo sampah, 30 persennya sampah plastik. Jadi kita himbau kurangi pemakaian plastik, khususnya plastik sekali pakai,” tuturnya.

Untuk mengurangi sampah plastik, DLH Kabupaten Kediri mendorong terbentuknya bank sampah di masing-masing desa di Kabupaten Kediri.

Hingga saat ini di Kabupaten Kediri telah terbentuk 36 bank sampah, nantinya akan didorong bank sampah bisa berdiri di setiap RT dan RW di Kabupaten Kediri.

Sementara Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengajak warga untuk merubah gaya hidup sehat, dan mengurangi penggunaan plastik untuk menekan sampah plastik.

Menurutnya, saat ini setiap hajatan atau pesta acap kali menggunakan sarana plastik.

Mbak Ulfa, sapaan karib Dewi Mariya Ulfa, berharap kesadaran akan pentingnya pengurangan sampah plastik dapat ditumbuhkan dari lingkungan terkecil, mulai dari keluarga baru kemudian lingkungan di sekitarnya.

“Mulai dari kita, rumah kita, lingkungan sendiri meminimaliris penggunaan plastik kembali ke organik,” tutupnya.

Pos terkait