Kredit Perbankan Melambat, OJK Kediri Sebut karena Banyak Warga Simpan Dana di Pihak Ketiga

OJK Kediri
Caption: Kepala Bagian Pengawasan LJK Kantor OJK Kediri, Sofa Nurdianah Istiqomah (memegang mikrofon), Rabu (4/4/2024). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mencatat perlambatan pertumbuhan kredit perbankan di bulan Februari tahun ini.

Berdasarkan data laporan keuangan bulan Februari 2024, pertumbuhan kredit perbankan di wilayah OJK Kediri mencapai 4 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 83,44 triliun posisi Februari 2024.

Bacaan Lainnya

Kondisi tersebut terpantau melambat apabila dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana pertumbuhan kredit perbankan mencapai 9,78 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 80.237 triliun.

Kepala Bagian Pengawasan LJK Kantor OJK Kediri, Sofa Nurdianah Istiqomah mengatakan, seiring melambatnya pertumbuhan kredit, tercatat juga banyak orang yang menyimpan uangnya dalam bentuk Dana Pihak Ketiga (DPK) seperti tabungan dan deposito.

Adapun laporan DPK per posisi Februari 2024, laporan keuangan 7,69 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 99.980 miliar.

Kondisi tersebut naik signifikan dari DPK tahun 2023, mencapai 0,37 persen (yoy) menjadi sebesar 92.838 miliar.

“Data ini valid, pertumbuhan kreditnya melambat tapi pertumbuhan simpanan pihak ketiganya lebih tinggi,” kata Sofa, saat dikonfirmasi METARA, Rabu (4/4/2024).

“Jadi banyak orang yang banyak melakukan kredit, kemudian menyimpan dananya dalam bentuk simpanan dana pihak ketiga,” tambahnya.

Sofa menjelaskan, salah satu indikator perlambatan pertumbuhan kredit perbankan ini yakni karena di bulan Februari tahun 2023 lalu perbandingannya pascapandemi Covid-19 tahun 2022.

“Serapan Februari 2022 memang masih merangkak pascapandemi. Itu mengapa seolah-olah tahun lalu pertumbuhan kreditnya lebih tinggi,” bebernya.

Sampai dengan posisi Februari 2024, OJK Kediri juga memaparkan sebanyak 69 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bentuk konvensional maupun Syariah secara permodalan masih terjaga.

Secara likuiditas, puluhan BPR tersebut secara umum kondisinya tercatat masih baik.

Pos terkait