UMKM Olahan Nanas di Kabupaten Kediri Keluhkan Mahalnya Bahan Baku

Olahan Nanas
Caption: Pelaku UMKM olahan nanas, Siti Fatimah, saat mempromosikan produknya, Senin (8/5/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) olahan nanas di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengeluhkan mahalnya bahan baku.

Bahan baku buah nanas yang sebelumnya dihargai Rp3.500 per biji, kini naik dua kali lipat mencapai Rp7.000 per biji.

Bacaan Lainnya

Siti Fatimah, salah satu pelaku UMKM olahan nanas Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, mengeluhkan  hal tersebut.

Atas kenaikan itu, Fatimah kerab kali harus rela memangkas keuntungan agar bisnis yang digelutinya ini dapat terus berjalan.

“Naiknya dua kali lipat. Sebenarnya kita masih ada untung sedikit, cuma daripada kita gak buat produk kan enggak enak juga. Kita tetap produksi meskipun untung sedikit,” kata Fatimah, Senin (8/5/2023).

Fatimah menyebut lonjakan kenaikan harga buah nanas secara signifikan ini terjadi saat menjelang bulan Ramadan lalu. Padahal, kala itu permintaan produk olahan nanas tinggi.

“Kita saat membutuhkan nanas lebih banyak, harganya juga naik lebih banyak,” jelasnya.

“Idelanya harga nanas Rp2.000 smpai Rp3.000 kita bisa untung. Sekarang harganya segitu dari petani,” sebutnya.

Sementara itu, Suryono, salah satu petani nanas Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, mengakui lonjakan harga nanas di tingkat petani.

Banyaknya permintaan dinilainya menjadi penyebab harga nanas kian mahal.

“Biasanya barang (dipetani) mulai berkurang. Jadi permintaan pasar dan barang itu kurang mencukupi,” jelasnya.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sari Bumi desa setempat itu melanjutkan, stok buah nanas biasanya setelah bulan Ramadan cenderung kekurangan barang.

“Dan pada momen-momen tertentu kelebihan barang, harga akan turun sendiri,” pungkas Suryono.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *