Viral Aktivis Mahasiswa Kediri Siram Pejabat dengan Air Gelas Saat Mengadvokasi Warga Terdampak Penggusuran

Kediri
Caption: Tangkapan layar video yang merekam aksi Ketua PC PMII Kediri, Saiful Amin, saat menyiram beberapa pejabat saat mengadvokasi warga terdampak penggusuran di Perumahan Persada Sayang Kota Kediri

Metaranews.co, Kota Kediri – Beberapa waktu yang lalu jagat maya digemparkan dengan aksi seorang aktivis mahasiswa mengenakan setelan jas biru berkopiah menyiram beberapa pejabat di Kota Kediri dengan air gelas, yang disebut sebagai air doa.

Video tersebut saat ini banyak beredar di media sosial.

Bacaan Lainnya

Dalam video itu, tampak seorang pria berambut gondrong berdiri di hadapan para pejabat sambil memegang sebuah gelas berisi air.

Para pejabat yang mengenakan baju seragam berwarna putih itu hanya duduk diam tanpa memberi reaksi, saat sang aktivis berorasi.

“Kita doakan air ini ya, kita melihat potret pejabat kita bisu semua. Kita doakan dengan air ini semoga terbuka hatinya,” kata pria dalam rekaman video tersebut sembari menyiram air di hadapan para pejabat.

“Air doa pak, air doa. Hidup rakyat….” lanjutnya.

Berdasarkan informasi yang didapat Metaranews.co, pria tersebut adalah Saiful Amin, Ketua PC PMII Kediri, yang saat itu mengadvokasi warga terdampak penggusuran di Perumahan Persada Sayang Kota Kediri.

Usai Saiful Amin menyiram beberapa pejabat, tampak seorang aparat kepolisian berdiri dan menenangkan aktivis mahasiswa itu.

Dikonfirmasi Metaranews.co, Saiful menyebut tindakannya itu dilatarbelakangi rasa kecewa sekaligus geram dengan tindakan para pejabat yang datang saat pengosongan berlangsung.

“Sejak awal kami audiensi dengan warga di lapangan itu saya sudah kecewa sekaligus geram, karena para pejabat yang hadir seolah tidak memanusiakan kami,” jelas Saiful kepada Metaranews.co, Kamis (8/6/2023).

“Kami dan warga sudah teriak-teriak minta kejelasan atas aset bangunan yang berdiri di atas lahan pemerintah, tetapi mereka (pejabat) diam seribu bahasa dan seolah melihat rendah kami,” lanjutnya.

Saiful menyebut, sebenarnya dalam kasus pengosongan rumah itu warga terdampak sudah kooperatif dan mau angkat kaki dari rumah. Namun masalah menjadi panjang karena tidak adanya kejelasan terkait ganti rugi bangunan.

“Warga terdampak itu sudah siap, dan mau kok angkat kaki. Tetapi sekali lagi tidak ada kejelasan dari pemerintah itu yang membuat kami geram,” tukasnya.

Sementara saat beberapa pejabat daerah di Kota Kediri dikonfirmasi Metaranews.co terkait video yang viral itu, mereka ramai-ramai bungkam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *