10 Tragedi Mengerikan dalam Dunia Sepak Bola

metaranews.co
Tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) malam. (Mashum/Metaranews)

Metaranews.co, Bola – Tragedi Kanjuruhan Malang masih membekas di hati para pecinta sepak bola di Indonesia, dan menjadi sorotan di dunia. Bagaimana tidak dalam insiden tersebut ratusan nyawa meninggal dunia diduga akibat gas air mata dari polisi yang di lontarkan ke tribun penonton. Akibatnya para suporter merangsek keluar, namun nahas gerbang jalan keluar ditutup.  

Selain kejadian itu, tahukah kamu ada beberapa insiden memilukan lain dalam sepak bola yang juga menghebohkan dunia? Berikut rangkumannya.

Bacaan Lainnya

1. Estadio Nacional – Peru (1964)

Tragedi Sepakbola Estadio Nacional 24 Mei 1964, juga dikenal sebagai bencana sepakbola Lima, adalah bencana terburuk dalam sejarah dunia sepakbola hingga saat ini. Itu terjadi di Estadio Nacional di Lima, Peru, saat pertandingan antara Peru dan Argentina.

Suporter Peru marah dengan keputusan wasit, menyerbu lapangan. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan, menyebabkan kepanikan massal. Korban meninggal mencapai 328 orang gara-gara terinjak-injak, pendarahan internal atau sesak napas akibat terbentur daun jendela baja yang mengarah ke jalan di luar stadion.

Nah, itulah sejumlah tragedi sepakbola di dunia yang menelan korban jiwa. Tragedi Kanjuruhan menajdi salah satu tragedi atau bencana sepakbola yang terbesar setelah tragedi sepakbola di Peru pada tahun 1964.

2. Luzhniki – Uni Soviet (1982)

Tragedi Sepakbola Luzhniki adalah tragedi kemanusiaan yang mematikan yang terjadi di Grand Sports Arena di Central Lenin Stadium di Moskwa selama pertandingan Piala UEFA 1982/83 antara FC Spartak Moskwa dan HFC Haarlem pada 20 Oktober 1982.

Menurut penyelidikan resmi, 66 penggemar FC Spartak Moskwa, kebanyakan remaja, tewas dalam kericuhan karena terinjak-injak, yang menjadikannya bencana olahraga terburuk di Rusia.

3. Second Ibrox – Skotlandia (1971)

Tragedi Sepakbola Ibrox 1971 terjadi karena kericuhan di antara suporter dalam pertandingan sepakbola Old Firm, yang menyebabkan 66 kematian dan lebih dari 200 cedera.

Itu terjadi pada 2 Januari 1971 di tangga keluar di Ibrox Park (sekarang Ibrox Stadium) di Glasgow, Skotlandia, menjadikannya sebagai bencana sepakbola terburuk di Britania Raya sampai munculnya bencana Hillsborough di Sheffield, Inggris, pada 1989.

4. Monumental – Argentina (1968)

Pada 23 Juni 1968, 71 orang tewas dan lebih dari 150 terluka saat mencoba keluar dari stadion setelah pertandingan antara River Plate dan Boca Juniors.

Itu tetap menjadi bencana terkait sepak bola terbesar dalam sejarah Argentina. Catatan tentang apa yang mengakibatkan tragedi yang dikenal dengan nama “Puerta 12 Tragedy” itu bervariasi dan bahkan sampai hari ini belum ada kejelasan.

Beberapa mengatakan bahwa penggemar Boca telah melemparkan bendera River yang terbakar dari lantai atas yang menyebabkan penyerbuan dari lantai bawah, sementara yang lain mengklaim bahwa penggemar River menyerbu tribune suporter Boca dan mendorong mereka untuk berdesak-desakan turun melalui tangga menuju pintu keluar.

5. Port Said – Mesir (2012)

Pada 1 Februari 2012, kerusuhan besar terjadi di Port Said Stadium di Port Said, Mesir, menyusul pertandingan sepakbola Liga Primer Mesir antara Masry dan Ahly.

Total 79 orang tewas dan lebih dari 500 terluka setelah ribuan penggemar Al Masry menyerbu tribune stadion dan lapangan menyusul kemenangan 3-1 oleh klub mereka, dan dengan kasar menyerang penggemar Ahly menggunakan tongkat, batu, botol, dan kembang api, menjebak mereka di salah satu sudut stadion.

Banyak dari kematian itu karena penolakan polisi untuk membuka gerbang stadion, menjebak para penggemar Ahly di dalam, meninggalkan beberapa lemas sampai mati, dan membunuh yang lain dalam penyerbuan ketika mencoba melarikan diri.

6. Mateo Flores – Guatemala (1996)

Untuk alasan yang belum diketahui, puluhan penonton tewas dalam kerumunan orang yang berdesak-desakan di Estadio Mateo Flores di Guatemala City tepat sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Guatemala-Kosta Rika pada 16 Oktober 1996.

Setidaknya 80 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut, banyak di antara mereka adalah anak-anak.

7. Kathmandu – Nepal (1988)

Bencana Dasharath Stadium terjadi pada 12 Maret 1988 di Stadion Dasharath di Kathmandu, Nepal dalam pertandingan sepakbola antara Janakpur Cigarette Factory dan tim Bangladesh, Liberation Army untuk memperebutkan Tribhuvan Challenge Shield 1988.

Sebanyak 93 orang tewas dan 100 lainnya terluka ketika mencoba melarikan diri dari badai es di dalam Stadion Dasarath Rangasala nasional yang diselimuti cuaca dingin.

8. Hillsborough – Inggris (1989)

Tragedi Hillsborough adalah tragedi yang mengakibatkan kematian para penonton sepakbola karena saling berjejalan pada 15 April 1989 di Hillsborough, yang menjadi kandang dari Sheffield Wednesday di kota Sheffield, Inggris.

Peristiwa tersebut mengakibatkan 97 orang meninggal dunia yang semuanya adalah pendukung Liverpool. Jumlah korban meninggal tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadion dalam sejarah Inggris dan tetap menjadi rekor tragedi terbesar yang berhubungan dengan stadion sepakbola di Inggris.

9. Accra Sports – Ghana (2001)

Tragedi Sepakbola di Accra Sport Stadium terjadi di Stadion Ohene Djan, Accra, Ghana pada 9 Mei 2001, yang merenggut nyawa 126 orang, menjadikannya bencana sepakbola terburuk yang pernah terjadi di Afrika.Itu terjadi selepas pertandingan antara dua klub tersukses di Ghana, Accra Hearts of Oak dan Asante Kotoko.

Suporter Kotoko yang mengamuk melempar benda-benda ke lapangan, berbuat onar dan polisi kemudian menembakkan gas air mata sehingga kericuhan tak terhindarkan dan banyak yang tewas karena terinjak-injak.

10. Kanjuruhan Malang – Indonesia (2022)

Tragedi Sepakbola di Stadion Kanjuruhan adalah tragedi yang merenggut ratusan nyawa dari pertandingan sepakbola di Malang, Jawa timur, Indonesia pada 1 Oktober 2022.

Menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya, suporter Arema menyerbu lapangan dan melakukan kerusuhan, menyerang polisi dan pemain Persebaya.

Sebagai respons, unit polisi anti huru hara menembakkan gas air mata yang makin memicu amarah suporter dan kian panik karena sesak napas dan berdesakan mencari jalan keluar dari stadion.

Sedikitnya 125 orang (per hari ini) tewas dalam insiden itu, dengan ratusan lainnya terluka. Tragedi ini menjadi bencana sepakbola paling mematikan di Asia, dan yang kedua di dunia.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *