Metaranews.co, Kediri- Usai menjalani pertemuan tertutup antara pegiat media sosial (medsos) Eko Kuntadhi dengan pengurus Ponpes Lirboyo, Kediri, KH Oing Abdul Muid menyampaikan adanya enam poin kesepakatan yang terjadi pada Kamis (15/9/2022) malam.
Hal ini berkaitan dengan unggahan Eko Kuntadhi yang dinilai menghina Ning Imaz atau Imaz Fatimatuz Zahra salah satu ustadzah dari Pondok Pesantren Lirboyo, beberapa waktu lalu.
“Kehadiran beliau (Eko), tadi sudah dijawab kepada yang bersangkutan Ning Imaz dan suami, bersama-sama membuat enam poin kesepakatan, ” kata KH Oing Abdul Muid, selaku Pengurus Ponpes Lirboyo, Kamis (15/9/2022).
Kesepakatan tersebut yang pertama Eko Kuntadhi meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di twitter dan Instagram. Yang diakuinya berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada salah satu dzurriyah Pondok Pesantren Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuzzahro’.
Kedua, Eko Kuntadhi mengakui kesalahan dan kekhilafannya pada unggahan tersebut serta siap bertanggung jawab atas dampak yg ditimbulkan. Dan ketiga, bentuk tanggung jawab Eko Kuntadhi, Hari ini menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Ning Imaz. Serta keluarga dan siap menyampaikan permohonan secara terbuka melalui media.
Keempat, Ning Imaz atas petunjuk dari Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo telah menerima permohonan maaf Eko Kuntadhi. Kesepakatan yang kelima, Ponpes Lirboyo meminta Eko Kuntadhi menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial di masa mendatang.
“Terakhir keenam, Pondok Pesantren Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan informasi yang bermanfaat,” ujarnya.
Dia menjelaskan dari keseluruhan kesepakatan tersebut, pada intinya Eko Kuntadhi meminta permohonan maaf tanpa syarat dan alasan. Serta Ning Imaz dan suaminya menerima permintaan maaf.
“Semuanya sudah saling memaafkan pada intinya, ” pungkasnya.
