Siaran TV Analog di 222 Daerah Disuntik Mati Hari ini

Siap-siap Tengah Malam Nanti Wilayah ini Tak Bisa Nonton TV Analog
Ilustrasi televisi (sumber freepik)

Metaranews.co, Nasional – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) hari ini, Rabu (2/11/2022) akan merilis siaran TV Digital untuk 222 wilayah termasuk 9 kabupaten di Jabodetabek.

Direktur Pengembangan Broadband, Ditjen Pos dan Informatika Kominfo, Marvels Situmorang membenarkan informasi tersebut.  Hal ini telah tertuang dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan UU 11 dan PP 46, siaran analog harus dihentikan pada 2 November 2022 pukul 24.00 WIB,” jelas Situmorang seperti dikutip Kompas.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan ada 222 kabupaten dan kota di Indonesia yang melaksanakan ASO hari ini.

“Jabodetabek yang terdiri dari 9 kabupaten dan kota akan memiliki ASO pada 2 November 2022, dan 173 kabupaten dan kota akan memiliki layanan non-terrestrial atau tidak ada layanan TV terestrial. Dengan demikian, ada 222 kabupaten dan kota yang total ASO (2 November),” katanya.  Johnny.

Dikatakannya, rencana pemadaman siaran TV analog dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).  Keduanya juga akan melakukan sosialisasi secara masif dan mendistribusikan set top box secara merata.

Namun, Johnny tidak menyebut secara rinci daerah mana saja yang akan melaksanakan ASO hari ini.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, siaran TV digital akan membuat masyarakat mendapatkan kualitas gambar yang lebih jernih dan canggih dibandingkan TV analog.

Sedangkan manfaat lain dari program ASO ini, lanjut Niken, adalah masyarakat dapat menikmati konten siaran yang lebih banyak.

“Seperti di Kepri yang sebelumnya hanya enam saluran TV, Anda bisa menikmati lebih dari 20 siaran program,” kata Niken.

Tak hanya itu, ia mengklaim program ASO dapat membuat frekuensi menjadi lebih efisien.  Di TV analog, satu frekuensi yang digunakan untuk satu saluran TV, tetapi di TV digital bisa untuk 6-12 saluran. Niken mengungkapkan bahwa Indonesia juga akan memiliki Keragaman konten dan budaya di daerah yang dapat dikembangkan lebih lanjut dengan ASO.

“Pada hari pertama, siaran TV analog benar-benar dimatikan di wilayah Jabodetabek. Wilayah lainnya akan menyusul secara bertahap sesuai realisasi set top box kepada masyarakat miskin,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *