Motif Tiang Lampu di SLG Tuai Kritik Pedas dari Budayawan Kediri, Disebut Tak Cerminkan Budaya Dahanapura

Kediri
Caption: Tiang lampu dekoratif batik khas Kabupaten Kediri di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Pengadaan tiang lampu dekoratif bermotif batik khas Kabupaten Kediri di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) menuai kritikan dari tokoh budaya Kediri.

Pasalnya, bentuk motif yang ada dinilai belum memaknai simbol budaya daerah Dahanapura Kediri.

Bacaan Lainnya

Ketua Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Kediri, Sigit Widiatmoko, menyebut ratusan tiang lampu dekoratif yang kini berada di kawasan SLG itu lebih condong ke motif Tujung Ijo.

Meskipun diakui Sigit, ada motif lidah api batik khas Kabupaten Kediri di badan tiang yang terpasang di kawasan SLG.

“Itu betul lidah api, tetapi itu belum memaknai Dahanapura. Saya juga mengira itu Tunjung ijo  karena saya melihat Tunjung ijo itu hanya sebagai isen-isen,” kata Sigit saat dikonfirmasi Metaranews.co, Kamis (19/1/2023).

Masih kata Sigit, tiang lampu dekoratif yang terpasang di kawasan SLG ibarat lambang Garuda tapi tanpa menyertakan rohnya Garuda.

Menurut Sigit, seharusnya pembentukan motif sebagai rebranding daerah melibatkan tokoh budaya di PPKD ataupun Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4).

“Kemudain tentang perkembangan Kabupaten Kediri sebagai budaya. Seharusnya mengekor dari PPKD, padahal branding terbarunya Kediri saja saya belum paham,” aku Sigit.

Adapun sejak PPKD disahkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Sigit mengaku bahwa pihaknya hanya masih sebatas memberikan masukan.

“Bagaimana eksekutornya saya belum diajak berbicara,” tukasnya.

Ketua DK4, Imam Mubarok, menyebut relief utama yang mencerminkan Kota Dahanapura adalah lidah api yang memiliki arti semangat.

Seharusnya, kata Mubarok, seluruh dinas terkait ketika membuat kebijakan tentang bentuk promosi seharusnya berkoordinasi terlebih dahulu dengan tim PPKD atau DK4.

Hal itu agar saat memunculkan ide mengacu pada riset, tidak semata-mata mengambil ornamen pakaian khas untuk digunakan.

“Peruntukannya berbeda-beda,” jelasnya.

Plt Kepala DLH Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, mengaku pada pemasangan tiang lampu dekoratif bermotif batik khas Kabupaten Kediri pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata.

Adapun total jumlah tiang lampu dekoratif yang kini terpasang ada sebanyak 126 unit. Masing-masing berbeda ketinggian mulai empat hingga enam meter, bermotif batik khas grinsing lidah api yang belum lama ini dilaunching.

“Itulah yang menjadi cermin tradisional budaya yang hendak menjadi branding terbaru Kabupaten Kediri,” kata Putut saat ditemui di kantornya, Rabu (11/1/2023) lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *