Pemkab Kediri Gelontor Minyak Goreng ke Pasar, Kelangkaan Mulai Berkurang

Ilustrasi penggelontoran minyak goreng (Dokumen Kominfo Kediri)

Metaranews.co, Kediri – Bupati Hanindhito Himawan Pramono kembali menggelontorkan minyak goreng (migor) ke pedagang di 12 pasar tradisional se-Kabupaten Kediri, Sabtu (26/2/2022). Pedagang mengaku banyak mendapatkan efek dari upaya bupati muda ini dalam mengatasi kelangkaan migor yang terjadi.

Seperti yang dirasakan salah satu pedagang di Pasar Kandangan, Rahmat alamzah. Dirinya mengaku stok minyak di Pasar Kandangan ini mulai melimpah paska Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Hanindhito, menggelontoran migor pertama kali pada Rabu 23 Februari 2022 lalu.

Bacaan Lainnya

“Dua hari lalu sudah mulai banyak migor yang didistribusi ke pasar ini,” jelasnya

Menurutnya, mulai terkendalinya stok minyak ini terjadi setelah minyak dari pemkab ini turun dan membuat beberapa distributor ataupun pengepul minyak dengan merk lain juga terdistribusi ke pasar.

Kelangkaan minyak, terang Rahmat, berlangsung cukup lama. Sekitar 2 – 3 bulan dengan harga yang terbilang tinggi.

Rahmat menambahkan dengan adanya gelontoran minyak ini penjual pedagang sepertinya di Pasar Kandangan ini sangat terbantu. Terlebih, harga yang diberikan sesuai HET minyak kemasan sedergana yakni 13.500.

“Terimakasih Mas Dhito sudah mendistribusikan minyak untuk masyarakat di kandangan dan sekitarnya,” kata Rahmat.

Empat hari terakhir, jumlah minyak yang telah di gelontorkan untuk pedagang si pasar ini sebanyak 14.400 liter atau 1200 karton dengan merk Family.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten, Tutik Purwaningsih, membenarkan sudah normalnya stok minyak di pasar-pasar tradisional itu. Terlebih, sudah dua kali pemerintah Kabupaten Kediri menggelontorkan minyak ke pedang.

Tutik menyebutkan, sudah mulai normalnya stok minyak di pasar tradisional terjadi karena ada beberapa distributor yang sudah mulai mengeluarkan banyak stoknya.

Per 26 Desember 2022 ini, ada beberapa distributor yang menyampaikan kepadanya terkait pendistribusian migor di pasar tradisonal.

“Ada satu distributor hari ini mengkonfirmasi kepada kami, pihaknya mengeluarkan 2000 liter juga untuk para pedagang di pasar,” tuturnya.

Selain itu, kepala dinas berkacamata ini menerangkan. Selain mengatasi kelangkaan, pendistribusian minyak yang diinisiasi oleh Mas Dhito ini mampu merangsang distributor ataupun pihak-pihak yang sengaja menimbun minyak untuk mengeluarkan stok minyaknya.

Ditambah lagi, dengan turunnya Satgas Pangan Kabupaten Kediri yang memberikan edukasi terhadap pedagang untuk menjual minyak sesuai kebutuhan bukan karena adanya kesempatan karena terjadi kelangkaan.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, untuk mengatasi kelangkaan minyak ini Mas Dhito mendistribusikan migor ke pasar tradisional Kabupaten Kediri pada Rabu 23/2/2022.

Sebelum melakukan pendistribusian, Mas Dhito, sapaan akrabnya, melakukan pengecekan minyak goreng untuk memastikan kualitasnya terjamin dengan membuka karton yang berisi migor dengan merk Family.

Menurutnya, problem kelangkaan ini tidak hanya terjadi di wilayahnya. Namun juga terjadi di banyak wilayah lain seperti lumajang bahkan kota besar seperti Surabaya.

“Kemarin saya sempat diskusi dengan Cak Toriq (Bupati Lumajang), kelangkaan ini juga terjadi di sana,” kata Mas Dhito.(E2)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *