Dengan Kapal Kayu, Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Tepi Pantai Aceh 

Ilustrasi pengungsi. (Freepik)

Metaranews.co, Viral – Ratusan orang yang diketahui merupakan pengungsi Rohingya terdampar di Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Berita tersebut pun viral memenuhi laman media sosial Indonesia.

Diketahui, ada 200 orang pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia dengan menggunakan sebuah kapal kayu yang mendarat di tepi pantai sekitar pukul 17.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Melansir dari Channel News Asia, menyebutkan bahwa, ratusan pengungsi Rohingya itu terbagi dari laki-laki, perempuan bahkan puluhan anak-anak.

“Seratus delapan puluh lima imigran Rohingya mendarat di (kabupaten) Pidie. Jumlah tersebut terdiri dari 83 pria dewasa, 70 wanita dewasa, dan 32 anak-anak,” ujar Winardy dalam keterangannya.

Disebutkan juga dalam narasi tersebut, jika para pengungsi untuk sementara ditampung di fasilitas lokal, dengan petugas kesehatan merawat mereka yang sakit, tambah Winardy.

Kondisi dari pengungsi pun terlihat sangat memprihatikan. Beberapa sangat lemah dan kurus dan diberi infus oleh staf medis, menurut wartawan AFP.

Seorang petugas kesehatan mengatakan kepada AFP bahwa beberapa mengalami “dehidrasi parah. Beberapa anak muntah,”katanya.

Rincian tentang lama dan kondisi perjalanan mereka tidak segera tersedia, tetapi seorang migran muda mengatakan bahwa mereka telah berangkat dari Bangladesh.

“Kami datang dari kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dengan harapan Indonesia memberi kami kesempatan pendidikan,” kata Umar Faruq, 14 tahun.

Marfian, salah satu tokoh masyarakat nelayan setempat yang berada di lokasi tak lama setelah para pengungsi tiba, menuturkan, “beberapa pengungsi mendarat dalam kondisi lemah”.

“Saat mereka berada di pantai, warga setempat membantu dengan memberi mereka makan,” kata Marfian.

Dia mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir beberapa nelayan Aceh telah membantu perahu Rohingya datang ke darat tetapi perahu terbaru dibawa ke darat oleh angin, karena para nelayan menjadi lebih enggan untuk membantu.

Winardy menggarisbawahi bahwa pihak berwenang sedang mengkoordinasikan penanganan pengungsi “mengingat semakin seringnya mereka mendarat di Aceh,” lanjutnya.

Pendaratan kapal Senin di Aceh terjadi sehari setelah kapal lain yang membawa 57 pengungsi Rohingya mendarat di provinsi itu setelah sebulan di laut.

Pada bulan November, dua kapal yang membawa total 229 orang Rohingya mendarat di provinsi yang sama, menurut badan pengungsi PBB UNHCR.

Malaysia yang relatif makmur adalah tujuan favorit para pengungsi, tetapi banyak yang pertama kali mendarat di Indonesia yang mayoritas Muslim dipandang lebih ramah.

Diketahui, selama beberapa bulan, etnis Rohingya yang sebenarnya mendiami negara asalnya yakni Myanmar memang berbondong-bondong untuk mengungsi ke berbagai negara karena maraknya kekerasan terhadap etnis Muslim tersebut.

PBB beserta kelompok hak asasi manusia juga sudah menghimbau setia negara di beberapa negara untuk membantu para pengungsi etnis Rohingya yang diketahui terapung-apung di Samudera Hindia selama berminggu-minggu lamanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *