Metaranews.co, Kota Kediri – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah, dengan memanfaatkan momentum Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah.
Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto mengatakan, GERAK Syariah tersebut terbagi menjadi dua kegiatan utama, yakni Lomba Duta Inklusi Keuangan Syariah (DAI KESYA) dan Media Update.
DAI KESYA merupakan kgiatan hasil kolaborasi OJK Kediri dengan industri jasa syariah yaitu bank umum syariah, BPR syariah, pergadaian syariah, lembaga pembiayaan syariah, dan pasar modal syariah, dengan menyelenggarakan pembekalan literasi kepada para pelajar.
Adapun target peserta DAI KESYA sekitar 452 siswa SMA/MA/sederajat di 13 kabupaten/kota di wilayah kerja OJK Kediri, yang dilaksanakan sejak 26 Maret hingga 2 April 2024.
Sedangkan program Media Update, OJK Kediri memberikan wawasan kepada awak media terkait perkembangan ekosistem industri jasa keuangan secara umum dan keuangan syariah, dengan tema ‘Industri Keuangan Syariah: Dulu dan Kini’, Rabu (27/3/2024) kemarin.
“Media Update OJK Kediri merupakan wujud sinergi OJK dengan media yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kami menyadari betapa pentingnya peran media dalam meningkatkan branding keuangan syariah, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat”, kata Bambang dalam keterangan yang diterima METARA, Kamis (28/3/2024).
Memperhatikan hasil survei SNLIK tahun 2022, Bambang menyampaikan bahwa indeks literasi keuangan di tingkat nasional masing-masing sebesar 49,68 persen dan 85,10 persen.
Lebih lanjut, dalam survei tersebut diketahui bahwa indeks literasi keuangan sssyariah nasional sebesar 9,14 persen, dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,12 persen.
Bambang menilai ada gap yang tinggi antara literasi atau tingkat pemahaman, serta tingkat inklusi keuangan tersebut.
“Ini yang menjadi latar belakang OJK berkolaborasi dengan pelaku usaha jasa keuangan di sektor perbankan, IKNB, dan pasar modal, menyelenggarakan acara untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah dari tingkat pelajar,” jelasnya.
Sementara itu, peserta Media Update, Joko, mengaku cukup senang mengkuti kegiatan OJK Kediri.
Ia menyebut wawasan seperti literasi dan inklusi keuangan syariah sangat diperlukan dalam diri seorang jurnalis.
“Semoga bisa diagendakan kembali via offline, agar lebih memahami materi yang disampaikan,” harap Joko.