Geger Pengusaha Kopi Dirampok di Desa Murukan Jombang, Uang Ratusan Juta Amblas

Jombang
Capton: Polisi saat mendatangi korban di lokasi kejadian, Senin (22/1/2024) malam. Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Seorang pengusaha kopi rempah asal Kediri menjadi korban perampokan di Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Uang senilai Rp 350 juta pun kandas digondol kawanan perampok.

Bacaan Lainnya

Perampokan yang menimpa Joko Suprianto (59) itu terjadi pada Senin (22/1/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.

Ketika itu ia sedang menuju ke sebuah pondok pesantren di sekitar Desa Murukan bersama rekannya, Arifudin (41), warga Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Joko bercerita, mulanya ia janjian bertemu dengan seseorang bernama Ali di runag terbuka hijau (RTH) Mojoagung.

Setelah bertemu, dirinya dan Arif diantar oleh Ali menuju pondok pesantren yang dituju. Seingat Joko, saat itu Ali mengendarai mobil Honda Jazz warna silver atau putih.

Sesampainya di jalanan sepi Dusun Mulangagung, mobil Daihatsu Tarian yang ia kendarai Joko tiba-tiba dipotong mobil lain.

“Mobil yang menyergap saya kurang jelas, karena di lokasi kondisinya gelap, antara Honda Mobilio atau Toyota Avanza Velos, atau Grand Livina, warnanya terang, antara silver atau putih,” kata Joko kepada wartawan di lokasi perampokan, Senin, (22/1/2024) malam.

Menurut Joko, pelaku ada sebanyak enam orang. Salah seorang pelaku menariknya keluar dari mobil untuk merampas tas berisi uang Rp 250 juta.

Pelaku lainnya juga merampas tas berisi uang Rp 100 juta yang dibawa Arifudin. Selain itu, para pelaku juga merampas ponsel, dompet, serta kunci mobil miliknya sembari menodongkan pistol ke tubuh Joko.

“Uang yang saya bawa di tas ransel Rp 250 juta, yang di dia (Arifudin) Rp 100 juta di dalam tas kecil. Totalnya Rp 350 juta,” ungkapnya.

Di sisi lain, Ali yang mengatarkan keduanya, diminta untuk tetap berada di dalam mobilnya dan dibawa kabur oleh pelaku. Mereka pergi ke arah utara atau menuju ke Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Baik Joko maupun Arif belum bisa memastikan apakah Ali bagian dari para perampok.

“Dia (Ali) dan mobilnya dibawa kabur sama mereka, yang nyetir bukan Ali, ganti orang. Saya tidak tahu apakah dia bagian dari mereka atau tidak,” pungkas Joko.

Usai kejadian, Joko dan Arifudin berjalan kaki sekitar 100 meter meminta bantuan warga untuk melapor ke Polsek Mojoagung. Rupanya, warga lebih dulu melapor ke kepala dusun setempat.

Sementara itu, Kepala Dusun Mulangagung, Masrul, membenarkan pihaknya menerima laporan warga ihwal perampokan tersebut.

“Langsung saya telepon kepala desa, kemudian Pak Kades menghubungi Polsek Mojoagung. Sekarang korban sudah di polsek,” pungkasnya.

Pos terkait