Metaranews.co, Jawa Timur – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebut Pemprov Jatim telah melakukan upaya stabilisasi harga beras. Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo ke Pasar Wonokromo di Surabaya, Sabtu (18/2/2023).
Menurut Khofifah, selama ini, Pemprov Jatim telah berupaya melakukan stabilisasi harga beras. Dengan cara menggandeng Bulog, melakukan operasi pasar di seluruh Jatim.
Kami terus melakukan upaya agar harga beras di Jatim kembali stabil seperti semula. Operasi pasar sudah kami lakukan sejak awal November 2022 dan merata di Jatim.
Ini upaya agar masyarakat bisa mendapatkan beras sesuai harga di bawah HET, dan diharapkan harga beras segera stabil,” ucap Khofifah.
Beberapa pasar yang juga telah diamati oleh Khofifah seperti operasi pasar seperti Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Blitar, dan Pasar Taman Sidoarjo.
Pengoperasian pasar beras murah, lanjutnya, digelar sembari menunggu masa panen yang akan dimulai pada akhir Februari.
Sehingga, diharapkan pengoperasian pasar beras murah ini mampu menjadi salah satu upaya stabilisasi harga beras di Jawa Timur.
“Jawa Timur sebenarnya sudah masuk musim panen, jadi awal Maret sudah masuk panen raya. Insya Allah produksinya cukup besar, kita harapkan ini penetrasi agar harga beras kita stabil kembali,” ungkapnya.
Untuk diketahui, harga beras di Siskaperbapo per 18 Februari 2023 di wilayah Surabaya tercatat di kisaran harga Rp 8.800 hingga Rp 9.400.
Namun, di beberapa daerah di Jawa Timur masih ditemukan di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET. Demikian juga ada yang di bawah atau juga menurut HET.
Di Jawa Timur, rata-rata harga beras tertinggi di Kabupaten Pamekasan mencapai Rp 12.250 dan harga beras rata-rata terendah Rp 8.260 di Kabupaten Situbondo.
Oleh karena itu, dalam rangka stabilisasi harga beras di seluruh wilayah Jawa Timur, Gubernur Khofifah bersama Bulog, Pemkab/Pemkot, PT. Jatim Graha Utama, Persatuan Penggilingan Padi Jawa Timur (PERPADI), asosiasi distributor dan pedagang beras akan tetap melakukan operasi pasar.
Kunjungan Presiden RI ini tidak lain untuk mengecek harga pasar beras dan kebutuhan pokok yang akhir-akhir ini terus meningkat di seluruh Indonesia.