Sebelum Longsor, Warga Wonosalam Jombang Tolak Direlokasi ke Hunian Sementara

Jombang
Caption: Kondisi longsor di Wonosalam Jombang, Kamis (23/1/2025). Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Warga Dukuh Banturejo, Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang terdampak bencana tanah longsor sebelumnya sempat menolak rencana relokasi ke tempat yang lebih aman.

Longsor yang terjadi pada Kamis (23/1/2025) pukul 05.30 itu menimbulkan lima korban, dengan tiga di antaranya luka-luka dan dua lainnya meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Sambirejo, Sungkono mengungkapkan bahwa hanya ada dua warga yang mau direlokasi ke Hunian Sementara (Huntara). Sedangkan warga lainnya memilih untuk tetap tinggal.

“Tahun kemarin mau saya relokasi semuanya di Huntara, namun yang mau cuma dua, yang lain tidak mau, sehingga kami buatkan surat pernyataan kalau memang benar-benar tidak mau,” ujar Sungkono saat ditemui di lokasi bencana longsor.

Dijelaskan Sungkono, terdapat retakan tanah sekitar 150 meter di lokasi tersebut, sehingga 12 rumah yang dinilai membahayakan hendak direlokasi ke Huntara.

“Kita sudah berupaya maksimal, tapi mereka tidak mau. Indikasinya sudah ada keretakan, sehingga mau direlokasi sekitar satu tahun yang lalu,” kata dia.

Meski tak mau direlokasi, pihaknya memberikan saran agar warga tetap siaga saat hujan sedang turun deras.

“Keretakannya kan sekitar 150 meteran, jadi kita evaluasi, setiap hujan kami sarankan warga agar keluar,” jelasnya.

Namun siapa sangka, bencana longsor tiba-tiba datang meruntuhkan rumah-rumah serta menelan korban jiwa.

“Ada empat rumah yang tertimbun, rumah Pak Nasir, Pak Ismail, dan Pak Sanimin, sedangkan rumah Pak Slamet rusak berat,” pungkas Sungkono.

Pos terkait